Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu Semakin Baik
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal -Iwan-
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Siapkan 130 Ambulan Gratis Sebagai Kado HUT ke-80 Republik Indonesia
Jika dilihat dari kinerja semesteran, ekonomi Bengkulu pada Semester I-2025 tumbuh sebesar 4,92 persen dibandingkan Semester I-2024 (c-to-c). Pertumbuhan ini mencerminkan tren positif yang mulai stabil, seiring dengan pemulihan sektor-sektor produktif dan peningkatan daya beli masyarakat.
Lagi-lagi, sektor jasa lainnya tampil sebagai penyumbang pertumbuhan tertinggi dengan angka 11,15 persen, menunjukkan pergeseran pola konsumsi masyarakat dari barang ke jasa, termasuk di dalamnya kegiatan pariwisata lokal, layanan kebugaran, hingga jasa digital yang kian berkembang.
BACA JUGA:Perdana, 37 Pejabat Eselon III dan Eselon IV Kota Bengkulu Dimutasi
Sementara itu, di sisi pengeluaran, Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) menjadi komponen dengan pertumbuhan tertinggi, yakni 7,24 persen. Ini mencerminkan peningkatan peran organisasi non-profit, baik sosial, keagamaan, maupun kemasyarakatan, dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat.
Meski sektor jasa menunjukkan tren pertumbuhan tertinggi, struktur ekonomi Bengkulu masih sangat bergantung pada sektor primer.
BACA JUGA:Tujuh Daerah Baru di Provinsi Bengkulu akan Dimekarkan, Surat Usulan DPD RI Sudah Beredar Luas
Berdasarkan PDRB menurut lapangan usaha, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan masih menjadi penyumbang terbesar terhadap ekonomi Bengkulu, dengan kontribusi sebesar 31,17 persen. Disusul oleh Perdagangan Besar dan Eceran (13,47 persen), serta Transportasi dan Pergudangan (10,03 persen).
Ketiga sektor tersebut menyumbang lebih dari setengah struktur perekonomian Bengkulu, yakni 54,67 persen secara keseluruhan.
BACA JUGA:Pasar Murah dan Bakti Sosial Warnai Peringatan HKG ke-53 PKK Provinsi Bengkulu
“Dominasi sektor pertanian tentu menjadi kekuatan, tapi juga sekaligus tantangan. Diperlukan diversifikasi ekonomi agar Bengkulu tidak terlalu rentan terhadap fluktuasi harga komoditas,” ujar Win.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
