Anggaran JKN Tembus Rp 175 Miliar, Beban Biaya Kesehatan Bengkulu Membengkak
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Provinsi Bengkulu Dr. H. Herwan Antoni-Windi Junius-Radar Bengkulu
“Kita tidak bisa terus bergantung pada anggaran untuk pengobatan. Kuncinya adalah membangun kesadaran hidup sehat di semua lapisan masyarakat,” tegasnya.
BACA JUGA:Beasiswa Kuliah Gratis Terhenti, Perangkat Desa Mengadu ke DPRD Provinsi Bengkulu
Herwan juga menyoroti pentingnya deteksi dini melalui fasilitas pelayanan kesehatan primer. Seperti Puskesmas, yang diharapkan lebih aktif memberikan edukasi langsung kepada masyarakat.
“Puskesmas itu ujung tombak kita. Kalau pencegahan berjalan, biaya pengobatan bisa ditekan,” katanya.
Salah satu penyebab meningkatnya kasus penyakit berat, menurut Herwan, adalah perubahan gaya hidup masyarakat modern yang semakin minim aktivitas fisik.
BACA JUGA:Wakil Gubernur Ir H Mian Terpilih Jadi Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bengkulu
“Sekarang banyak yang malas bergerak. Padahal hal sederhana seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berolahraga ringan bisa menjaga tubuh tetap bugar dan menekan risiko penyakit tidak menular,” ujarnya.
Ia menegaskan, Pemprov Bengkulu akan kembali menghidupkan pendekatan keluarga sehat, yang sebelumnya menjadi bagian dari program nasional. Pendekatan ini menitikberatkan pada 12 indikator kesehatan keluarga, mulai dari kebiasaan makan, aktivitas fisik, hingga pemeriksaan kesehatan rutin.
BACA JUGA:Ketua Posyandu Kota Bengkulu Ikut Rakor Tim Pembina Posyandu se-Provinsi Bengkulu
Herwan menutup dengan pesan agar seluruh elemen masyarakat dari pemerintah, swasta, hingga komunitas ikut berperan aktif dalam gerakan kesehatan.
“Kesehatan bukan hanya urusan pemerintah. Ini tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
BACA JUGA: 8 Kandidat Sekda Provinsi Bengkulu Lolos ke Tahap Asesmen
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
