Kian Menyusut, Gajah Sumatera di Bentang Sebelat Bengkulu Tersisa 25 Ekor
Kian Menyusut, Gajah Sumatera di Bentang Sebelat Bengkulu Tersisa 25 Ekor -Windi Junius-Radar Bengkulu
radarbengkuluonline.id – Di tengah rimba Lebong Kandis, Kecamatan Malin Deman, masih ada jejak gajah liar yang tersisa. Namun jumlahnya kian menyusut.
Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki menyebutkan, populasi gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Bentang Sebelat Bengkulu kini tinggal 25 ekor.
BACA JUGA:Wamenhut Terbang ke Seblat: Negara Tidak Membiarkan Rumah Gajah Sumatera Dirusak
Penyebabnya bukan sekadar alam. Perambahan hutan dan ekspansi kebun sawit yang kian meluas menjadi faktor utama terdesaknya habitat mamalia terbesar di daratan Asia itu.
“Dari hasil identifikasi kami, populasi gajah di Bentang Sebelat kini tinggal 25 ekor. Sepuluh di antaranya merupakan gajah jinak yang berada di Taman Wisata Alam (TWA) Sebelat, sementara sisanya tersebar di beberapa kawasan hutan produksi terbatas,” ujar Rohmat Marzuki, saat meninjau langsung kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Lebong Kandis, Desa Lubuk Talang, Kabupaten Mukomuko, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Soal Surat PAW, Syamsurachman Tegas Kader Harus Patuh, Ini Partai, Bukan Ormas
Menurut data yang disampaikan Wamenhut, lima ekor gajah berada di kawasan HPT Air Ipuh I dan II dalam konsesi PT Bentara Arga Timber (BAT), serta enam ekor lainnya hidup di HPT Lebong Kandis dan Hutan Produksi Air Rami, yang dikelola oleh PT Anugerah Pratama Inspirasi (API). Empat ekor jantan liar hidup berpencar di area yang sama.
“Dua koloni gajah ini kini terpisah karena kawasan penghubung di antara HPT Air Ipuh II dan HP Air Rami sudah dirambah. Padahal dulu mereka satu bentang jelajah,” kata Rohmat Marzuki.
BACA JUGA:Bersyukur, Walikota Bengkulu Terpilih Ikut Pendidikan Khusus di NUS Singapore
Meski begitu, di tengah suramnya kabar, masih ada secercah harapan. Petugas lapangan menemukan tiga anak gajah yang dikawal induknya. Tanda bahwa kehidupan belum benar-benar padam di jantung Sebelat.
Bentang Sebelat merupakan satu dari 22 kantong gajah Sumatera di Indonesia yang kini berada dalam kondisi genting. Kawasan ini semula dikenal sebagai jalur jelajah penting bagi populasi gajah liar di Provinsi Bengkulu. Namun dalam beberapa tahun terakhir, perambahan hutan untuk perkebunan sawit dan kegiatan ekonomi lain membuat hutan kian terfragmentasi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
