Waspada Bencana, Bangun Ketahanan Daerah

Waspada Bencana, Bangun Ketahanan Daerah

Bengkulu Masih Terus Gempa

RBO, BENGKULU - Ahli Geo teknologi dunia berpendapat zona gempa bumi menyebar hampir seluruh wilayah negeri Indonesia. Mulai dari ujung Sumatera bagian utara, sepanjang perairan kawasan barat Sumatera, sepanjang selatan Jawa, kepulauan Sunda Kecil kemudian membelok ke utara kawasan Maluku, Sulawesi sampai utara Pulau Papua. Sebelum gempa dan tsunami melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah, serangkaian bencana gempa bumi telah merusak banyak pemukiman penduduk dan mengakibatkan banyak korban jiwa di Aceh, Nias, Yogyakarta, Sumatera Barat, dan Bengkulu. Bengkulu dan provinsi-provinsi lainnya di barat Pulau Sumatera sendiri masuk sebagai wilayah yang rawan gempa bumi dan tsunami yang menempatkan masyarakat pesisir dan nelayan rentan menjadi korban.

"Bangun ketahanan daerah dengan penduduk sadar bencana. Upaya untuk mengurangi risiko bencana mesti selaras dengan upaya mengentaskan kemiskinan di daerah-daerah yang rawan bencana," ungkap Senator Bengkulu Anggota Komite I DPD RI, Hj. Riri Damayanti John Latief S.Psi, kemarin (7/10) .

      Menurut studi Center of Research on the Epidemiology of Disasters (CRED) yang melakukan analisis terhadap lebih dari 7.000 bencana selama 20 tahun terakhir, 1,35 juta orang yang tewas karena bencana alam selama periode 1996-2015 di seluruh dunia, sekitar 90 persennya berada di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Dalam 20 tahun terakhir tersebut, Indonesia dengan 182.139 korban tewas merupakan kedua teratas setelah Haiti dengan jumlah korban tewas terbanyak dengan 229.699 kematian.

"Studi lain menyebutkan penduduk yang rentan mengalami kesusahan dalam situasi bencana adalah perempuan, anak perempuan dan remaja. Baik karena kurangnya bantuan untuk memenuhi kebutuhan mereka, maupun penyakit yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi, bahkan eksploitasi, pelecehan seksual, kekerasan, kawin paksa. Ini artinya harus menjadi perhatian serius bagi kita semua," ungkap Senator Riri.

      Sebab itu, Riri mengimbau terutama kepada Pemerintah untuk menyegerakan pemberian bantuan kemanusiaan kepada korban bencana, terutama mereka yang memerlukan bantuan khusus seperti perempuan, remaja dan anak perempuan dari sejak awal bencana terjadi hingga masa pemulihan.

"Bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah memperingatkan kita untuk lebih memperkuat dalam membangun ketahanan negara dengan mengembangkan sistem kependudukan yang sadar bencana. Kalau ada alat deteksi tsunami kita yang rusak, segera perbaiki," pungkas Riri.

      Sebelumnya dari Kasi Observasi dan Informasi BMKG Bengkulu Sudianto SP, pernah menyampaikan. Bengkulu masih rutin dilanda gempa namun dengan magnitude skala yang cukup kecil, “Kita masih sering digoyang gempa dengan skala kecil. Dan itu tidak berpotensi tsunami. Jika gempa yang berpotensi tsunami itu, minimal dengan skala 6,5 Skala Richter,” tambahnya. (idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: