Mabes TN AL Pantau Kondisi Pasca Bentrok di Bengkulu

Mabes TN AL Pantau Kondisi Pasca Bentrok di Bengkulu

Kirim KRI Kurau Untuk Pengamanan

RBO >>  BENGKULU >>  Mencuat konflik antara nelayan tradisional dengan nelayan trawl menjadi penanganan khusus jajaran keamanan daerah. Kemarin Minggu (07/04) Markas Besar Angkatan Laut menurunkan bantuan kapal patroli, KRI Kurau 856 yang bersandar di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Mayor Laut (P) Siswandony, Komandan KRI Kurau 856 mengatakan, kapal ini dinamakan Kurau yang merupakan ikan yang mampu berenang dengan cepat dan lincah. Diharapkan kehadiran kapal ini dapat membantu mengamankan kondisi pasca konflik yang terjadi antar para nelayan.

"Kita terus memantau. Sesuai dengan instruksi, maka perairan Bengkulu harus aman," ujarnya.

Direncanakan kapal patroli milik TNI AL ini, akan beroperasi di perairan Bengkulu selama tiga hari.

Terpisah, Danlanal Bengkulu, Letkol Laut (P) M Andri Wahyu Sudrajat, ST meminta semua pihak dapat meredam permasalahan beberapa waktu lalu. Pihaknya terus mendorong program pemerintah dengan adanya alat tangkap yang ramah lingkungan.

"Tetap mendukung program pemerintah dengan dilarangnya alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Dengan adanya bantuan KRI Kurau ini, maka kedepan kita terus berupaya untuk menjaga perairan Bengkulu dengan aman dan sejahtera," pungkasnya.

Sekadar mengingat, pada Jumat (05/04) lalu terjadi konflik memanas antara nelayan. Peristiwa itu terjadi di perairan Kabupaten Bengkulu Utara. Setidaknya 4 nelayan menjadi korban bentrok itu. Hingga siang harinya, konflik ini terjadi kembali. 3 nelayan tradisional Malabero menjadi amukan para nelayan di kawasan perairan Pulau Baai. Sebanyak 21 para nelayan diamankan di Mapolda Bengkulu. (Bro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: