Bantuan Modal Pelaku Ekonomi Kreatif Bisa Juga dari Non Perbankan

Bantuan Modal Pelaku Ekonomi Kreatif Bisa Juga dari Non Perbankan

Dewi Coryati : Penyandang Disabilitas Patut Didorong Jadi Pelaku UMKM

RBO, BENGKULU - Permodalan bagi pelaku ekonomi kreatif bukan hanya bersumber dari perbankan saja. Tetapi juga bisa dengan mengakses dari nonperbankan. Ini disampaikan anggota Komisi X DPR RI, Hj. Dewi Coryati, M.Si dalam sosialisasi peningkatan akses fasilitas nonperbankan untuk pelaku ekonomi kreatif di Provinsi Bengkulu yang diselenggarakan Badan Ekonomi Kreatif (BE-Kraft).

"Harus diketahui, jika permodalan itu bukan hanya bersumber dari perbankan saja, tetapi juga nonperbankan. Tentu saja kita berharap kedepannya para pelaku ekonomi kreatif, yang selama ini kesulitan dalam mendapatkan tambahan modal untuk mengembangkan usaha yang digeluti bisa mengakses fasilitas permodalan nonperbankan," ungkap Dewi Coryati, Jumat (6/9).

Hanya saja, lanjut Dewi, dalam ekonomi kreatif, modal bukanlah yang paling utama. Melainkan semangat untuk mengembangkan usaha yang digeluti. Dimana tambahan permodalan baru diajukan pada saat kondisi usaha sudah stabil. "Karena tambahan modal yang diajukan, hanya untuk mengembangkan usaha. Kemudian dalam mendapatkan tambahan permodalan, juga harus selektif," ujar Dewi.

Disisi lain, Dewi menerangkan, dalam sosialisasi pada hari ini (kemarin, red) juga diikuti pelaku ekonomi kreatif atau UMKM yang merupakan penyandang disabilitas, yang memang diundang secara khusus. "Kita sangat apresiasi sekali dengan kehadiran mereka itu. Tentunya kedepan mereka dapat menjadi contoh ataupun motivasi bagi penyandang-penyandang disabilitas lainnya," harap Dewi.

Sementara itu, Direktur Akses Non Perbankan BE-Kraft, Syaifullah menyampaikan, sejauh ini khusus dari Provinsi Bengkulu, belum ada satupun pelaku ekonomi kreatif yang mengajukan bantuan modal pada pihaknya. "Padahal dari Pusat Ibukota, Bengkulu ini terbilang dekat. Makanya dalam kesempatan ini, kita juga sampaikan teknis pengajuan bantuan modal," sampai Syaifullah.

Ia menambahkan, untuk mendapatkan bantuan modal dari BE-Kraft yang setiap tahunnya dialokasikan Rp 6 Miliar secara nasional. Para pelaku ekonomi kreatif harus berkompetisi. Terutama dari segi produk yang dihasilkan. "Khusus untuk Bengkulu ini ada 2 yang berpotensi. Yakni kuliner dan produk seperti batik besurek. Kita welcome untuk Bengkulu, terlebih tahun depan rencananya bantuan modal itu alokasinya ditingkatkan," jelas Syaifullah. (idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: