Koperasi dan UKM Berkembang Pesat di Kota Bengkulu
RBO >>> BENGKULU >>> Dinas Koperasi dan UKM Kota Bengkulu bertugas untuk membantu Walikota melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan dibindang koperasi dan usaha kecil menengah. Perkembangan koperasi di Bengkulu dinilai cukup berkembang pesat. Hal ini disampaikan Kadis Koperasi dan UKM Kota Bengkulu melalui Sektretarisnya, Hilda saat ditemui di ruang kerjanya kemarin.
"Cukup pesat ya perkembangannya. Hal ini terlihat dari pertumbuhan koperasi yang hari demi hari meningkat. Bahkan sampai sekarang itu tercatat sudah ada 910 koperasi di Kota Bengkulu," ungkap Hilda kepada RADAR BENGKULU, kemarin.
Dari jumlah koperasi di Kota Bengkulu yang mencapai 910 koperasi tersebut, Hilda menambahkan, koperasi-koperasi tersebut tersebar di kecamatan-kecamatam di Kota Bengkulu. Yakni Gading Cempaka, Singaran Pati, Ratu Agung, Ratu Samban, Selebar, Kampung Melayu, Teluk Segara, Sungai Serut, dan Muara Bangkahulu. Koperasi-koperasi tersebut terbagi menjadi koperasi aktif sebanyak 796 unit dan 114 koperasi pasif yang mana koperasi ini tidak mengalami kemajuan sama sekali.
Hilda juga menjelaskan bahwa Dinas Koperasi dan UKM Kota Bengkulu akan mengusulkan pembubaran beberapa koperasi ke Kementerian Koperasi yang memang sama sekali tidak aktif. Tidak melaksanakan RAT atau serta memiliki kepengurusan yang tidak jelas. "Untuk di Kota Bengkulu ini ada sekitar 10 koperasi yang dibubarkan,"bebernya.
Dinas Koperasi dan UKM sering kali melakukan penyuluhan bagi koperasi yang telah berkonsultasi mengenai rencana untuk membuka koperasi serta penyuluhan bagi koperasi-koperasi yang bermasalah dengan cara mencari terlebih dahulu akar dari permasalahan yang dihadapi koperasi tersebut, serta melakukan sosialisasi.
Hilda juga membantah isu-isu yang mengatakan bahwa koperasi di Kota Bengkulu mati suri. Hal ini sesuai dengan jumlah dan data yang masuk setiap harinya."Hal itu sama sekali tidak benar. Karena kan kami yang membina koperasi, dan sama sekali koperasi itu tidak mati suri. Malah setiap hari itu orang-orang berdatangan untuk konsultasi, atau membuat koperasi. Rasanya berlebihan sekali kalo koperasi sekarang disebut mati suri,"ujarnya.
Selain itu, perkembangan yang cukup pesat juga terjadi pada UKM di Kota Bengkulu. Saat ini sudah mencapai 41.380 UKM yang tersebar di seluruh Kota. Mereka yang tergabung dalam UKM melakukan konsultasi mengenai hak paten ataupun label halal ke Dinas Koperasi dan UKM yang kemudian akan diarahkan bagaimana cara memperoleh modal dari usaha yang akan dibuka serta syarat apa saja yang mungkin diajukan.
"Kami kan ada temu kemitraan. Jadi, pas konsultasi itu kami beri tahu apa saja syarat-syaratnya. Karena kan memang suda tugas kami untuk mengarahkan," demikian Hilda. (Mg4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: