Belasan “Si boy” Kuasai Muara Sungai Selagan
RBO, MUKOMUKO - Beberapa pekan terakhir belasan Buaya atau "Si Boy" (sebutan buaya bagi nelayan Mukomuko), kerap menampakan diri di permukaan air Sungai Selagan. Tepatnya di sekitar Simpang Tiga Muara yang berada di Kelurahan Koto Jaya, Kota Mukomuko. Hewan buas ini, menjadi "penguasa" baru di perairan Muara Sungai Selagan.
Saksi mata, Yadi (32), salah seorang warga Koto Jaya mengatakan, Buaya yang kerap muncul beberapa pekan terakhir berbagai ukuran. Mulai dari yang sekitar 1,5 meter hingga ada yang mencapai 6 meter.
"Hampir setiap hari buaya muncul sekarang ini. Seringnya, pas pasang kering," ujar Yadi dikonfirmasi kemarin (27/9).
Kata Yadi, kadang buaya tampak berenang di air. Kadang juga sering mencari makan ke daratan sungai. Buaya tampak kerap mengejar burung yang mencari makan di pinggir sungai saat air sungai mulai surut.
"Sampai saat ini, memang belum ada kabar buaya-buaya itu menyerang manusia. Tapi kemarin, ada dua ekor buaya yang sedang berenang di permukaan ketabrak Jokong (perahu nelayan)," sebut Yadi.
Kendati demikian, lanjut Yadi, semakin banyaknya buaya di Sungai Selagan saat sekarang ini membuat para nelayan waswas. Selama ini, kata Yadi, ia tidak merasa takut saat memasang jaring di Sungai Selagan, khususnya di sekitar muara. Akan tetapi saat ini, akunya, ia agak cemas diterkam buaya.
"Beberapa hari lalu, sampan saya sudah dekat sekali dengan buaya. Mau gak mau, namanya ketemu hewan buas, saya pacu sampan saya sekencang mungkin," cerita Yadi.
Anehnya, tambah Yadi, meskipun banyak jaring ikan terpasang di sekitar muara Selagan ini, tidak satupun buaya kena jaring. Seakan-akan "Si Boy" (sebutan buaya bagi nelayan Mukomuko) tahu ada jaring terpasang.
"Kalau kami perhatikan, dia itu (buaya) tahu ada jaring. Jadi, tidak ditabraknya, diikutinya bagian pelampung setelah ketemu bagian ujung jaring, baru Buaya menyeberangi jaring," jelas Yadi.
Ia berharap, ada pihak terkait dapat menangani buaya-buaya yang sudah semakin banyak di Sungai Selagan ini. Pasalnya, ia khawatir, sewaktu-waktu buaya itu menyerang manusia.
"Kalau tidak ditangani, semakin lama semakin banyak. Buaya itu hewan buas, bisa saja nanti menyerang manusia. Harapan kami bisa ditangani. Sungai Selagan itu tempat banyak orang mencari nafkah," pungkasnya. (sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share: /*props */?> /*google ads */?> /*amp advernative */?>
- 1 Jadi Jutawan Modal 8 Induk Ayam, Pakan, Jamu dan Mesin Bikin Sendiri [Part 2]
- 2 8 Tips Memilih Mobil Bekas yang Berkualitas: Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Membeli Mobil Bekas
- 3 KPK Umumkan Status Gubernur Bengkulu, Sekdaprov dan Ajudan Menjadi Tersangka dan Ditahan
- 4 8 Cara Merawat Mobil Listrik agar Baterai Awet: Tips agar Mobil Listrik Tetap Optimal dan Baterai Tidak Cepat
- 5 KPU Bengkulu Sukses Distribusikan Logistik Pilkada Serentak 2024 ke Pulau Enggano
- 1 Jadi Jutawan Modal 8 Induk Ayam, Pakan, Jamu dan Mesin Bikin Sendiri [Part 2]
- 2 8 Tips Memilih Mobil Bekas yang Berkualitas: Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Membeli Mobil Bekas
- 3 KPK Umumkan Status Gubernur Bengkulu, Sekdaprov dan Ajudan Menjadi Tersangka dan Ditahan
- 4 8 Cara Merawat Mobil Listrik agar Baterai Awet: Tips agar Mobil Listrik Tetap Optimal dan Baterai Tidak Cepat
- 5 KPU Bengkulu Sukses Distribusikan Logistik Pilkada Serentak 2024 ke Pulau Enggano