Semangat Kebersamaan, Makan Bersama Jemaah Jumat di Mesjid Agung Attaqwa

Semangat Kebersamaan, Makan Bersama Jemaah Jumat di Mesjid Agung Attaqwa

RBO, BENGKULU – Sejak Agustus lalu terlihat suasana yang berbeda di Mesjid Agung At-Taqwa. Bagaimana tidak, sejak adanya kebijakan Walikota Bengkulu H. Helmi Hasan, SE yang menularkan semangat kebersamaan melalui ibadah dan makan bersama, suasana mesjid menjadi lebih hidup dengan berbagai aktifitas. Baik itu aktifitas keagamaan maupun aktifitas sosial kemasyarakatan.

Menariknya, Walikota Bengkulu, H. Helmi Hasan, langsung yang menghidangkan nasi yang akan disantap oleh jemaah usai melaksanakan kewajibanya melaksanakan salat Jumat tersebut.

Walikota Bengkulu, H. Helmi Hasan, SE saat dikonfirmasi mengatakan, kegiatan makan bersama usai salat Jumat tersebut akan dilaksanakan secara terus menerus setiap Jumat. Selain menjalankan ibadah, juga merupakan ajang silaturahmi antara Walikota dan masyarakat Kota Bengkulu.

“Insya Allah makan bersama usai melaksanakan salat Jumat ini akan dilaksanakan secara terus- menerus. Selain menjalankan ibadah juga menjadi sarana untuk menyambung silaturahim antara jemaah (rakyat) dan pejabat Pemerintah Kota Bengkulu. Bahkan ada ruangan khusus yang disediakan di samping imam yang dapat digunakan warga untuk menyampaikan keluhan dan permasalahannya kepada Pemerintah Kota Bengkulu. Mudah-mudahan dengan momen ini menjadikan Kota Bengkulu yang religius dan bahagia,” singkat Walikota Helmi Hasan.

Mengenai menu makan bersama tersebut, itu berbeda-beda untuk setiap Jumatnya. “Untuk Jumat kali ini pecel lele yang disajikan khas dengan mengikuti sunah rasul dalam menyantap makanannya. Sebelumnya juga ada nasi kebuli, lalu nasi santan dan kedepan terus akan dilaksanakan dengan menu yang berbeda-beda,” ujar dia.

Sementara itu, salah seorang jemaah yang mengikuti salat Jumat di Mesjid Agung Attaqwa, Wawan (39) mengatakan Jemaah Salat Jumat sangat ramai dan hingga keteras. Ini membuktikan jika jalinan silaturahim dengan adanya kegiatan ini berjalan dengan baik. “Suasananya mesjid Agung Attaqwa tidak pernah sepi dengan aktifitas. Baik aktifitas keagamaan maupun aktifitas sosial kemasyarakatan, ini membuktikan jalinan silahturahim berjalan dengan baik,” kata dia.

Wawan melanjutkan, sejak adanya kebijakan dari Walikota membuka mesjid 24 jam dan menyediakan minuman dan kebutuhan lainnya di mesjid, suasanya menjadi semakin meriah dan ramai. “Jadi para jemaah yang mengikuti salat Jumat di Mesjid Agung ini tidak perlu lagi repot-repot. Karena, sudah disediakan makan siang usai melaksanakan kewajibannya dan yang lebih mengasyikkan lagi adalah yang menghidangkannya adalah seorang Walikota Bengkulu,” kata dia.

Tidak pernah ada sebelumnya yang demikian, hal ini patut dicontoh oleh pemimpin lainnya. Karena mesjid bukan hanya tempat beribadah dan belajar tentang agama saja. Namun juga tempat untuk bersosialisasi dan bertemu langsung dengan seorang pemimpinnya.

Dijelaskan Wawan, momen makan bersama dengan Walikota dan Wakil Walikota serta pejabat tinggi Pemda Kota lainnya ini adalah menjadi ajang untuk menyampaikan persoalan yang dihadapi masyarakat Kota Bengkulu. “Momennya pas. Usai makan masih ada waktu untuk bersenda gurau dan dapat pula disampaikan mengenai usulan dan pemecahan masalah yang dihadapi masyarakat Kota Bengkulu,” jelas Wawan.

Senada dengan Wawan, Chris juga mengakui langkah yang ditempuh pak Walikota Helmi Hasan dan Wawali Dedi Wahyudi ini adalah langkah yang sederhana, namun efeknya luar biasa. “Bukan saja mengajak ummat (warga-muslim) untuk taat menjalankan ibadah, namun juga menyampaikan pesan-pesan kebaikan dengan kebersamaan. Karena dengan kebersamaan, permasalahan yang berat sekalipun dapat diselesaikan. Bukankah demikian yang diajarkan Rasullah. Kebersamaan dan menyampaikan pesan kebaikan kepada semua, dengan pendekatan yang sederhana dan mengetuk hati semua jemaah untuk saling membantu sesama,” kata jemaah dari Kelurahan Muaradua ini.

Mudah-mudahan apa yang dicontohkan Walikota H.Helmi Hasan ini dapat ditiru oleh pemimpin-pemimpin lain. Sebab, untuk bertemu masyarakat (jemaah) atau rakyat yang dipimpinnya bukan hanya dalam acara formal saja di kantor, namun dirumah ibadah dan juga bisa. Bahkan suasanya lebih kekeluargaan dan tidak ada batasan antara pemimpin dan rakyat yang dipimpinnya.

“Mudah-mudahan dimesjid –mesjid lainnya juga dapat dikunjungi oleh pejabat Kota Bengkulu untuk melaksanakan ibadah. Usai salat Jumat makan bersama dan warga dapat menyampaikan aspirasi dan atau keluhannya kepada pemimpinnya,” tutup dia. (hcr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: