Besar, Peran Perempuan Dalam Galakkan Pariwisata Bengkulu
Gubernur: Indonesia akan Maju Kalau SDM Berkualitas
RBO >>> BENGKULU >>> Dalam peringatan Hari Statistik Nasional, BPS Provinsi Bengkulu menggelar seminar nasional yang membahas Pariwisata Bengkulu di Era Industri 4.0 menuju Wonderfull Bengkulu 2020 bertempat di Hotel Grage Kota Bengkulu kemarin. Adapun yang menjadi Keynote Speaker dalam acara tersebut yakni Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah dan beberapa narasumber lainnya. Seperti Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Diyah Anugrah Kuswardani, MA, Titi Kanti Lestari, Yohanna Keraf dan Indah Septirisani dari media eleltronik lokal.
Dalam sambutannya, Gubenur mengapresiasi acara yang digagas oleh BPS. Dimana BPS berperan sebagai sumber data potensi yang ada di Bengkulu. Yang mana dari data BPS tercatat peran Wanita sangat besar di sektor Pariwisata. Di samping itu, data statistik yang ada sangat berguna. Sehingga dapat mempermudah persoalan yang ada di Bengkulu. Untuk itu, data yang ada harus valid dan akurat.
“Indonesia jika ingin maju SDMnya harus berkualitas. Dari statistik yang ada, wanita lebih lebih tinggi untuk mutu pendidikannya di banding laki-laki. Kalau mendengar statistik langsung ingat BPS dan tertuju kepada datanya. Dengan data kita dapat menyederhanakan, mempermudah persoalan dan mempercepat mencari solusi. Untuk itu datanya harus valid dan akurat. Salah satu data yang dibutuhkan yakni dalam sektor pariwisata. Karena dari data yang ada, peran wanita sangat besar dalam sektor pariwisata.’’
Pariwisata, adalah salah satu sektor yang dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena semua elemen bisa dilibatkan. Ada 3 potensi pariwisata yang akan ditonjolkan dalam menyambut Wonderful Bengkulu 2020. Yakni Tabut, Festival Bumi Raflesia, dimana mengedepankan ikonik bunga Raflesia. Karena nilai sejarahnya tinggi. Walau mungkin daerah atau negara lain mengklaim bunga Raflesia, namun sejarah dari penemuannya adalah Rafles Arnold. Sehingga keeksotisan Bunga Raflesia yang harus ditonjolkan, bukan sekadar gambarnya dipajang dimana-mana. Batik Besurek, adalah ikonik ketiga yang akan dikembangkan. Karena, motif yang sangat kuat dan menjadi ciri khas Bengkulu yang harus dikenali. Baik dalam maupun mancanegara.
‘’Dengan adanya Seminar Nasional ini, bagaimana Bengkulu dengan sektor pariwisata tidak tergilas dari Revolusi Industri 4.0, untuk itu peran semua elemen, termasuk media massa dapat mengeksposenya, “ujar Gubernur.
Senada disampikan oleh Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Diyah Anugrah Kuswardani. Menurutnya, peran wanita berdasarkan survei yang dilakukan pada tahun 2018 di Bengkulu, bahwa wanita sangat berperan besar dalam menyebarluaskan informasi karena wanita paling banyak mengakses internet. Untuk itu potensi online sangat menjanjikan. Di samping penggunaan internet, penyampaian dari teman maupun orang yang pernah berkunjung ke Bengkulu paling besar, sehingga hal ini menjadi perhatian dalam menarik wisatawan untuk berkunjung ke Bengkulu dengan pelayanan baik berupa sarana maupun prasarananya.
‘’Peningkatan peran UMKM juga sangat dibutuhkan dari segi marchindise/buah tangan/ cinderamata bagi wisatawan. Karena sangat minim jumlah dan variannya, sehingga wisatawan yang membelanjakan uangnya di Bengkulu berbanding terbalik dengan orang Bengkulu yang sangat banyak membelanjakan uangnya jika berwisata ke daerah lain.’’
Begitu juga hal yang disampaikan oleh Yohanna Keraf, bahwa disetiap daerah dapat digali potensi lokal yang ada untuk dikembangkan dan memiliki nilai histori turun temurun dan juga bahan bakunya. Perlu adanya penelitian untuk melihat potensi yang ada, sehingga nantinya dapat menghasilkan produk yang siap komunitas maupun siap pasar.
‘’Hal tersebut yang didasari dari permasalahan yang ada, sehingga pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan bisnis yang dapat berkelanjutan bukan sekadar project bisnis semata.’’(Ae-4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: