Pemkab Mukomuko Sanggup Bayar Rp 500 Ribu Seekor Anak Ikan Mikih

Pemkab Mukomuko Sanggup Bayar Rp 500 Ribu Seekor Anak Ikan Mikih

RBO  >>>   MUKOMUKO  >>>   Sepertinya pada 2020 mendatang, ikan mikih, jenis ikan langka endemik Mukomuko akan memecahkan rekor harga ikan tertinggi di daerah ini. karena, Pemkab Mukomuko sanggup membeli ikan tersebut seharga Rp 500 per ekor untuk anakan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko, Eddy Aprianto, SP., M.Si mengatakan, pihaknya telah mengusulkan anggaran sebesar Rp 120 juta untuk membiayai pemberian reward kepada masyarakat yang mendapatkan anak ikan Mikih. Satu ekor anak ikan Mikih akan dibayar Rp 300 hingga Rp 500 per ekor. "Anak ikan yang dibayar ini anak ikan Mikih yang hidup," ujarnya.

Dijelaskan Eddy, program reward ikan Mikih bagi masyarakat ini merupakan upaya Pemkab Mukomuko menyelamatkan ikan endemik Mukomuko yang jumlahnya sudah terus berkurang. Sebelumnya, DKP Mukomuko juga telah membentuk organisasi pelindung ikan Mikih berbasis masyarakat di Kecamatan Air Dikit.

"Anak ikan Mikih yang kita dapat dari masyarakat ini akan ditangkarkan. Setelah  agak besar, kembali dilepas ke sungai yang habitatnya semula," terang Eddy kemarin.

Selama ini, kata Eddy, ikan Mikih memang jadi buruan masyarakat karena rasanya yang lezat. Tidak hanya ikan dewasa yang digemari, ikan yang hidup di hulu sungai dan bertelur di muara sungai ini dikonsumsi mulai dari telurnya sampai ikan yang sudah besar, termasuk anakan.

"Ikan inikan siklus hidupnya besar di hulu sungai. Kemudian menuju muara sungai untuk bertelur. Saat-saat musim bertelur inilah ikan ini kerap ditangkap. Mulai dari telurnya, sampai ikan dewasa masyarakat suka. Karena memang rasanya enak. Dengan perkembangbiakan demikian, ikan Mikih ini susah berkembang dan jumlahnya terus berkurang," bebernya.

Ikan ini untuk sementara waktu belum dapat dibudidayakan, sehingga untuk menjaga kelestariannya, hanya dapat dilakukan penangkaran. Sementara, untuk mendapatkan anakan ikan diambil dari masyarakat dengan cara diberi reward.

"Kalau tidak melibatkan peran aktif masyarakat, agak susah kita menjaga kelestarian ikan kebanggaan daerah kita ini," tuturnya.

Dari hasil penelitian DKP Mukomuko, ikan Mikih masih banyak ditemukan di sungai Air Dikit dan Teramang. Sementara untuk tiga sungai besar lain yang ada di Kabupaten Mukomuko, seperti Sungai Manjunto, Selagan dan Sungai Muar sudah sangat jarang ditemukan ikan Mikih.

"Sungai yang masih paling banyak ditemukan di Air Dikit. Makanya, sementara kita fokus melakukan perlindungan di wilayah Air Dikit. Kita juga terus melakukan upaya agar ikan ini kedepan dapat dibudidayakan," pungkas Eddy. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: