Penanganan Banjir Selagan Raya Tergantung “Ujung Pena” Bupati

Penanganan Banjir Selagan Raya Tergantung “Ujung Pena” Bupati

Irigasi, Rumah, Musala dan Proyek Rusak RBO, MUKOMUKO - Banjir yang melanda wilayah Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko pada Sabtu malam (14/12) lalu berdampak cukup parah. Sejumlah bangunan pemerintah seperti pelapis tebing, irigasi diketahui rusak. Banjir juga merusak rumah warga, musala di Desa Sungai Gading, serta puluhan ternak milik warga mati dan hilang. Meski belum ada angka pasti namun kerugian diperkirakan miliaran rupiah.

Belum lagi, barang-barang elektronik, kendaraan bermotor milik ratusan keluarga terdata rusak. Termasuk perabotan rumah tangga milik ratusan masyarakat hanyut terbawa arus air. Sebagaimana dilaporkan Camat setempat, Khairul Saleh, SKM, MM kemarin.

"Data sementara, terdapat 163 keluarga yang rugi akibat kendaraannya rusak, peralatan elektronik rusak, perabotan rumah tangga hanyut, termasuk ratusan kg beras. Itu baru data sementara. Belum lagi ada rumahnya yang bergeser, ternak hilang, pelapis tebing dan irigasi ambruk dan tanaman milik warga yang rusak parah. Saat ini kami masih melakukan pendataan," sampai Camat.

Meskipun kerugian belum dapat dilaporkan secara pasti oleh pihak terkait, tampak dengan kasat mata, banjir di Selagan Raya ini mengakibatkan kerusakan dimana-mana. Namun, hingga saat ini, Pemkab Mukomuko belum mengeluarkan status bencana pada banjir di Selagan Raya tersebut. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mukomuko, Syahrizal, SH ketika dikonfirmasi kemarin, tidak menapik kerusakan-kerusakan serta kerugian yang dialami warga sebagaimana laporan pihak kecamatan.

Syahrizal, yang sudah turun langsung ke lapangan pada Minggu (15/12) mengatakan hal yang sama. Beberapa bangunan pemerintah, rumah warga memang mengalami kerusakan.

"Minggu kemarin kami dari BPBD, Dinsos sudah turun ke lapangan memberikan bantuan. Kalau pantauan kami kerusakan memang cukup parah. Kami juga masih melakukan pendataan kerusakan dan kerugian yang diakibatkan banjir ini," ujarnya.

Kata Syahrizal, pihaknya baru bisa melakukan tindakan tersebut. Seperti menyalurkan bantuan makanan siap saji, terpal dan lainnya. Sementara untuk penanganan lebih lanjut belum bisa dilakukan. Sebab pihaknya harus menunggu status banjir yang terjadi itu ditetapkan sebagai bencana daerah oleh Bupati.

Lanjut Syahrizal, pihaknya akan segera menaikkan telaah staf kepada Bupati terkait status banjir yang terjadi ini. "Tinggal lagi tergantung dengan Bupati," kata Syahrizal.

Jika Bupati menetapkan banjir di Selagan Raya ini sebagai bencana, tentu akan dilakukan penganan lebih lanjut lagi. Diantaranya, pemerintah bisa memanfaatkan dana tak terduga. "Kalau ditetapkan status bencana, dana tak terduga bisa dimanfaatkan dan bisa dilakukan penanganan lebih lanjut lagi," pungkas Syahrizal. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: