Komisi Dua Sidak Kondisi Drainase Kota Bengkulu
RBO, BENGKULU - Mengawali tahun 2020, Komisi dua DPRD Kota Bengkulu bersama Plt Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bengkulu melakukan inspeksi mendadak (sidak). Mengingat musim penghujan telah melanda, maka komisi dua berfokus sidak ke sejumlah drainase yang ada di wilayah Kota.
Pantauan jurnalis, lokasi yang didatangi antara lain JaIan Hibrida 3 RT 18 Kecamatan Gading Cempaka, Kelurahan Lingkar Barat RT 19, Kelurahan Jalan Gedang RT 5, serta di kawasan Jalan Sadang 3 RT 9 RW 3. Anggota dewan yang ikut dalam sidak antara lain Indra Sukma selaku ketua, dan beberapa anggota komisi dua antara lain Bambang Hermanto, Hj Mardiyanti, Rahmad Mulyadi, Reni Heryanti, Elvin Yanuar,Sasman dan Muryadi.
"Sidak ini dilakukan untuk melihat daerah-daerah yang rawan terkena banjir ketika hujan melanda. Warga memang mengajukan normalisasi aliran drainase. Karena daerah mereka sering berdampak banjir," sampai Indra Sukma.
Dikatakan bahwa anggota dewan komisi dua Kota Bengkulu terus berupaya melakukan komunikasi ke semua masyarakat. Terutama terkait kondisi infrastruktur. "Sudah menjadi tugas kami mendengar dan memperjuangkan keluhan dari warga Kota Bengkulu. Apalagi dilokasi ini memang sangat rawan banjir ketika hujan turun," tuturnya.
Disisi lain, Hj Mardiyanti menyampaikan agar masyarakat juga rutin melaksanakan gotong royong membersihkan sampah di drainase, dan menjaga agar tidak ada oknum yang membuang sampah di dalam saluran air. Dengan demikian, lanjut Mardiyanti, tumpukan sampah tidak akan menghambat laju air.
"Sinergi antara masyarakat, dewan dan pemerintah kota In Sya Allah bisa mengurangi dampak terjadinya banjir," sambung Dia.
Terpisah, Plt Kadis PUPR Kota Bengkulu, Noprisman mengatakan, hasil temuan sidak hari itu akan segera ditindaklanjuti. Apa saja kebutuhan masyarakat akan diupayakan dikerjakan secepatnya.
"Tadi kita lihat kondisinya memang ada yang tersumbat. Maka, kita akan lakukan pengangkatan sedimen drainase yang banyak tersumbat akibat sampah. In Sya Allah setelah dilakukan normalisasi saluran drainase ini akan mengurangi kemungkinan terjadinya banjir diwilayah tersebut," sambung Dia. Guna merealisasikan pengerjaan itu, dalam waktu dekat PUPR Kota akan menurunkan alat berat untuk mengangkat sedimen dan sampah yang ada di dalam drainase tersebut. Menurut pengakuan warga setempat, Sunaryo (51) bahwa ketinggian air disaat hujan bisa mencapai 1 meter. Untuk itu pihaknya berharap dewan dan pemerintah bisa secepatnya mengeruk saluran air dan membuang sampah yang telah menumpuk. "Airnya bisa naik sampai satu meteran. Bahkan sudah masuk ke rumah -rumah warga. Kami harap sidak hari ini ada realisasi yang jelas dan cepat," tutupnya. (lay).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: