Usut Jembatan Mangkrak, Warga Apresiasi Polda Bengkulu

Usut Jembatan Mangkrak, Warga Apresiasi Polda Bengkulu

RBO, MUKOMUKO - Seorang warga Kabupaten Mukomuko mengapresiasi Polda Bengkulu, yang saat ini tengah mengusut proyek nasional di Kabupaten Mukomuko, yakni pembangunan jembatan Menggiring Besar Cp dengan nilai kontrak sebesar Rp 11,8 miliar yang bersumber dari APBN.

Weri Tri Kusuma, warga Desa Pondok Lunang, Kecamatan Air Dikit mengatakan, sudah selayaknya proyek jembatan yang berada di Air Punggur, Kelurahan Koto Jaya, Kota Mukomuko itu diusut. Selain sangat merugikan para pengendara, khususnya masyarakat Kabupaten Mukomuko, proyek tersebut patut diduga ada indikasi penyelewengan uang negara.

"Kami apresiasi langkah Polda Bengkulu yang mengusut proyek jembatan tersebut. Jelas proyek yang tidak tuntas itu merugikan masyarakat. Apalagi ini, menurut berita yang saya baca, ada temuan BPK terkait dugaan kerugian negara," ujarnya kemarin.

Selain tindakan hukum, tambah Kordinator LSM LP-KPK ini, ia berharap pihak berwenang juga bisa segera membangun kembali jembatan tersebut. Sebab, jika terus mengandalkan jembatan darurat, khawatir bisa membahayakan dan mengganggu perjalanan pengendara.

"Apalagi saat ini, kondisi lantai jembatan darurat itu sudah mau rusak. Papan kayu yang jadi lantai sudah lapuk. Untuk langkah hukum kami apresiasi Polda Bengkulu. Tapi kami minta juga kepada pihak terkait dalam hal ini Kementerian PUPR segera melanjutkan pembangunan jembatan itu lagi," demikian Weri yang nyaris setiap hari melewati jembatan tersebut.

Untuk diketahui, terpantau di lapangan, ternyata kondisi jembatan yang dibangun pada tahun 2018 itu sudah kembali rusak parah. Beberapa konstruksi jembatan yang berbahan besi, mayoritas sudah berkarat. Maklum saja, jarak jembatan yang tidak tuntas dikerjakan itu hanya belasan meter saja dari laut.

Akibat berkaratnya konstruksi tersebut, besi-besi kerangka bakal lantai jembatan tersebut sudah ambruk. Seandainya proyek tersebut dilanjutkan, sangat diragukan kualitas jembatan itu jika memanfaatkan kontruksi yang saat ini.

Tidak diketahui pasti sudah berapa persen pekerjaan jembatan tersebut. Yang jelas, saat ini belum dapat dilewati sebagai alternative, tepat berada disisi jembatan yang mangkrak itu, tersedia jembatan darurat.

Mirisnya lagi, jembatan alternatif yang ada saat ini, kondisinya juga sudah memprihatinkan. Papan kayu yang menjadi alas lantai sudah banyak yang lapuk. Dan untuk ukurannya pun sangat sempit.

Untunglah, ada warga yang setiap hari bersedia memandu, khususnya kendaraan besar untuk melewati jembatan alternatif itu. Jika tidak ada, dapat dipastikan akan berbahaya bagi pengendara. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: