Tim SAR Mukomuko Cari 11 Nelayan Sumbar yang Hilang
RBO, MUKOMUKO - Dua unit kapal nelayan asal Air Haji Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dilaporkan karam pada Rabu (29/1) lalu akibat diterjang badai. Diketahui 11 anak buah kapal (ABK) asal Air Haji itu hingga kini belum ditemukan. Dugaan kuat korban kapal karam itu mengarah ke perairan Mukomuko lantaran angin bertiup mengarah Mukomuko. "Memang benar ada laporan dua kapal asal Air Haji Kabupaten Pessel Sumbar karam, Rabu lalu. Dua kapal yang dilaporkan tenggelam itu Kapal Restu Ibu 06 dan kapal Mitra Utama. Sebanyak 11 orang belum ditemukan, kita diminta untuk melakukan pencarian," ungkap Koordinator Pos Basarnas Mukomuko, Sisriyanto dalam keteranganya ketika dikonfirmasi Minggu kemarin (2/2).
Kata Rian, sapaan akrabnya, pihaknya menerjunkan satu unit perahu Rigid Inflatable Boat (RIB) dan 18 anggota pencari. Lebih lanjut ia menerangkan, 18 anggota pencarian itu terdiri dari 8 orang dari Pos Basarnas Mukomuko, 7 orang dari anggota Mukomuko Rescue, 1 orang dari BPBD Mukomuko dan 2 orang dari masyarakat nelayan Mukomuko.
"Tim gabungan ini sudah berangkat menggunakan RIB untuk membantu tim Basarnas Sumbar melakukan pencarian korban kapal karam beberapa waktu lalu," ujar Rian.
Ditambahkan Rian, adapun kronologis kejadian, pada hari Rabu (29/1), dua unit kapal nelayan asal Air Haji Kabupaten Pessel Sumbar mengalami kecelakaan. Yaitu Kapal Restu Ibu 06, membawa 14 ABK, 13 diketahui selamat dan 1 ABK belum ditemukan. Disaat bersamaan kapal Mitra Utama juga mengalami karam akibat cuaca buruk. Mitra utama membawa 10 ABK yang kesemuanya belum ditemukan hingga berita ini ditulis.
"Total korban yang belum ditemukan 11 orang. Kami berharap juga kepada nelayan Mukomuko apabila menemukan tanda-tanda bekas kapal dan atau menemukan korban untuk bisa melaporkan kepada kami atau pihak berwajib. Mudah-mudahan cuaca bersahabat selama pencarian berlangsung," demikian Rian. (sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share: /*props */?> /*google ads */?> /*amp advernative */?>
- 1 Survei Pilkada Kota Bengkulu 2024: Elektabilitas Persaingan Ketat Elektabilitas di Jelang Pencoblosan
- 2 Tim Hukum Rohidin Kaji Penetapan Tsk oleh KPK dan Siap Ajukan Praperadilan
- 3 Aliansi Masyarakat Peduli Bengkulu Tuntut Pembebasan Gubernur Rohidin dari KPK
- 4 Ikuti 9 Cara Memilih Mobil untuk Jalur Ektrem, Berbukit dan Pegunungan
- 5 Toyota Mirai vs Hyundai Nexo: Masa Depan Kendaraan Tanpa Emisi?
- 1 Survei Pilkada Kota Bengkulu 2024: Elektabilitas Persaingan Ketat Elektabilitas di Jelang Pencoblosan
- 2 Tim Hukum Rohidin Kaji Penetapan Tsk oleh KPK dan Siap Ajukan Praperadilan
- 3 Aliansi Masyarakat Peduli Bengkulu Tuntut Pembebasan Gubernur Rohidin dari KPK
- 4 Ikuti 9 Cara Memilih Mobil untuk Jalur Ektrem, Berbukit dan Pegunungan
- 5 Toyota Mirai vs Hyundai Nexo: Masa Depan Kendaraan Tanpa Emisi?