Awal Maret, Reward Atlet Porwil Dibagikan

Awal Maret, Reward Atlet Porwil Dibagikan

Gubernur: Anggaran Sudah Disiapkan

RBO, BENGKULU - Beberapa atlet yang berprestasi dalam Porwil Sumatera X tahun 2019 November lalu belum menerima reward dari Pemda Provinsi Bengkulu. Hal ini tentunya menjadi pertanyaan bagi para atlet kenapa pencairan tersebut tertunda. Pelatda Cabor Tinju Berlian membenarkan pemberian tersebut belum diterima oleh pihaknya. Bahkan untuk Cabor Tinju sendiri pada ajang Porwil tersebut meraih sebanyak empat medali, tiga diantaranya dari petunju putri, atas nama Gity Srinita dari kelas 45 kilogram, Merviana di kelas 57 kilogram dan Falya dari kelas 64. Kemudian satu petinju putra Bengkulu yang meraih medali emas, atas nama Michael Awuy dari kelas 60 kilogram. Sementara 1 atlet putri asal Bengkulu lainnya, Sindy dari kelas 48 kilogram, meraih perak, yang juga diikuti petinju putra Yahanis Basik di kelas 69 kilogram dan Renfry Arcos dari kelas 91 kilogram.

"Hingga saat ini belum ada informasi pembagian reward tersebut. Padahal Pak Gubernur sudah mengupayakan agar setelah selesai acara langsung diberikan," ujarnya Jumat (14/2) via seluler.

Menurut Barlian bukan hanya Cabor Tinju saja yang belum menerima namun, beberapa cabor yang lain belum mendapatkan reward tersebut. Selain itu dari informasi yang ada berkembang saat ini pemberian reward tidak sesuai dengan penetapan yang diberikan, dimana untuk atlet yang meraih mendali emas diberikan sebesar Rp 100 juta, Perak sebesar Rp 75 juta kemudian Perunggu sebesar Rp 50 juta. Namun isu yang didapat olehnya hanya mendali emas yang tidak berubah namun untuk perak hanya diberikan sebesar Rp 60 juta kemudian perunggu sebesar Rp 20 juta. Dirinya pun berharap agar Pemprov berupaya mempercepat pemberian reward tersebut. Karena sudah terhitung memasuki tiga bulan dari usai pelaksanaan tersebut belum lagi melihat prestasi para atlet yang nanti akan mempersiapkan bertanding pada PON mendatang.

"Kalau kabar angin yang saya dapat itu, untuk mendali perak dan perunggu tidak sesuai dengan kesapakatan. Ya, kita berharap agar Pemprov berupaya memberikan reward tersebut. Mereka ini sekarang ada beberapa atlet yang akan mempersiapkan try out nya untuk dana masih utang dahulu, apa lagi nanti mau melaju ke PON. Walaupun demikian memang ada dana cadangan, namun mereka ada yang ingin membantu kebutuhan orang tuanya," tegasnya.

Terpisah, Ketua KONI Provinsi Bengkulu, Mufran mengutarakan saat ini terkendala administrasi. Selain itu pemberian reward juga diberikan terhadap pelatih namun dengan besaran yang berbeda. Dirinya pun mengatakan untuk anggaran sendiri sudah dikucurkan berkisar Rp 4 miliar terhadap pihak atlet khusus untuk yang maju ke PON mendatang.

"Memang terkendala administrasi, dari cabor nya sendiri. Misalnya pelatih nya ada 4, sedangkan pemberian tidak mungkin dibagi 70 persen ke semua empat pelatih tersebut. Sedangkan satu atlet yang menerima emas sebesar Rp 100 juta. Tidak ada kendala ini hanya memperjelas saja, untuk anggaran sudah terealisasi," terangnya.

Dirinya juga berharap dengan pemberian bonus ini tentunya dapat meningkatkan latihan para atlet karena adanya perhatian dari Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu. Sedangkan untuk pemberian bonus para pelatih menunggu penjelasan dari setiap Cabor yang menerima reward tersebut. "Untuk pelatih juga diberikan namun itu tadi, kita menunggu penjelasan dari cabor dahulu. Termasuk cabor tinju sendiri sudah kita sampaikan, tidak ada masalah lagi. Maka dengan pemberian reward ini mereka yang menerima harus meningkatkan upaya agar lebih berlatih lagi karena ada dukungan perhatian dari Pemerintah," ujar dia.

Sementara itu, mekanisme pembayaran reward ini melalui dana hibah yang disediakan pada APBD tahun ini. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat ditanyai perihal ini mengaku sudah memproses pencairan dana tersebut. Dirinya pun beberapa waktu yang lalu sudah meneken Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang salah satunya pemberian reward tersebut. Secara keseluruhan memang pembayaran belum diberikan, namun dipastikan awal bulan depan para atlet sudah menikmati reward tersebut.

"Saya sudah tanda tangani NPHD untuk Koni, salah satu item reward yang belum diberikan secara keseluruhan terhadap para atlet yang ada. Pencairan keuangan nya saja sudah diproses. Untuk anggaran besaran saya lupa, karena sesuai kita sampaikan yang sudah kita sepakati. Mungkin awal Maret ini sudah siap, karena kemarin dari nota keuangan dari BPKD sudah saya tanda tangani. Kalau sudah siap semua tinggal KONI mempersiapkan tempat serta membuat acara untuk membagikan reward tersebut," imbuhnya. (Bro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: