Enggano, Rekomended Bagi Penikmat Petualangan dan Wisata

Enggano, Rekomended Bagi Penikmat Petualangan dan Wisata

Sayang Minim Infrastruktur Jalan dan Pembangunan Lainnya

Tanggal 20 Februari 2020, Pukul 09.00 WIB Kapal Perintis yang membawa saya ke Pulau Enggano akhirnya tiba di Pelabuhan Malakoni.

ACHMAD FADIAN-KOTA BENGKULU

Jujur, pertama kali melihat hamparan air laut yang membiru di Enggano, membuat saya yakin bahwa pulau ini, menjadi salah satu rekomendasi yang wajib dikunjungi oleh para penikmat wisata.

Usai turun dari Kapal Perintis, berkisar jarak 2 kilo meter lagi, saya beserta rombongan dari Kominfo Provinsi masih mencari tumpangan mobil untuk mengunjungi Desa Apoho. Dimana desa pertama yang dikunjungi Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, dalam Kunjungan Kerja (Kunker) disana. Saat itu, memang, sudah banyak motor, mobil yang menunggu sanak saudaranya baru pulang dari Bengkulu.

Saya lihat satu persatu muka-muka orang Enggano sama saja seperti orang Bengkulu lainnya. Berkulit sawo matang dan tidak ada bedanya dengan masyarakat bengkulu pada umumnya. Cuaca di Enggano kalau pagi menjelang siang, betul-betul panasnya menyegat sekali, saya sarankan, kalau ke Enggano jangan lupa membawa sunblok supaya tidak badan tidak hitam pekat, saat kembali pulang ke Bengkulu, hehehehe....

Saya bersama rombongan yang lain, akhirnya menumpang disalah satu mobil milik warga, karena tujuannya sama ke Desa Apoho. Saat perjalanan kesana, disepanjang jalan tidak ada yang bagus, bahkan bisa dibilang jalan berlobang, berbatuan kecil disertai dengan debu yang mengumpal begitu banyak. Ditambah lagi, kami menumpang di mobil Pik Up, tau sendiri ekstrimnya bagaimana jika kesana. Kalau yang senang berpetualang pasti sangat menikmati perjalanan ke Enggano, tapi kalau yang tidak suka harap – harap cemas, jangan banyak mengeluh, mau pulang harus menggunakan Kapal itupun berangkat ke Bengkulu seminggu hanya dua kali.

Diperjalanan ke Desa Apoho, saya melihat bangunan seperti rumah, jalan memang sangat minim pembangunan, bahkan rumah warga saja masih di desain seperti zaman dulu kala, seperti tahun 80-an, padahal sekarang tahun 2020. Aneh rasanya, akses kesana harus melalui Kapal selama 12 jam, eh tau-taunya sampai ke Enggano jauh diluar ekspetasi saya, hanya pertama di Pelabuhan Malakoni saja, tampak pemandangan bagus dan indah.

Sampai di Desa Apoho, ternyata rombongan kami binggung mau numpang di rumah siapa, di depan Rumah Dinas Komando Distrik Militer 0423/BU Koramil 435 06/ Enggano, kami bertemu dengan rombongan wartawan dari Bengkulu yang tergabung organisasi Formasi dan AMBO yang merupakan media online di Bengkulu. Mereka ternyata sudah 2 hari disana, tanggal 18 Februari 2020 berangkat naik Kapal Pulo Telo.

Salah satu wartawan media online menghampiri kami, lalu bertanya, 'kapan sampai kesini,', Kak Chan menjawab, 'jam 9 tadi sampainya, kami binggung mau numpang tempat tinggal dimana,' katanya. Entah beruntung atau apa, ternyata rumah Dinas Koramil ada dua rumah yang masih kosong. Jadi, kami berpamitan dengan Komanda Koramil untuk menumpang disana, selama 2 hari kedepan. Alhamdulillah, mereka menerima kami dengan baik. Hanya saja, rumah yang kami tumpangin tidak ada satupun barang, alias kosong melompong, hanya ada tiga kamar, tempat dapur dan tiga WC, dan lain-lain.

Pukul 11.00 WIB, saya bersama rombongan yang lain, bergegas ke lokasi pertama yang dikunjungi Gubernur di Kantor Camat Enggano, diagenda tersebut, Gubernur beserta rombongan menaiki kapal TNI AL, berangkat jam 5 subuh tanggal 20 Februari 2020, sampai di Enggano jam 13.00 WIB. Jarak dari Koramil ke Kantor Camat tidak terlalu jauh sekitar 100 meter, saya bersama yang lain jalan kaki kesana, walaupun panas terik matahari sangat menyengat. Kalau siang hari kondisi disana masih sangat sepi, tidak nampak warga duduk di depan teras rumah, mungkin pagi sampai pukul 12.00 WIB mereka bekerja sebagai petani, nelayan dan lain-lain.

Saya melihat Pulau Enggano sangat minim pembangunan, baik infrastruktur jalan, rumah warga, bahkan akses internet saja sangat terbatas disana. Kalau disuruh tinggal seminggu disana, mungkin saya angkat tangan. Sampai di Kantor Camat pukul 11.20 WIB, kondisinya masih sangat sepi, karena Gubernur datang diagendakan jam 14.00 WIB, masih ada waktu dua jam lagi menunggu orang nomor satu di Provinsi Bengkulu tersebut.

Naas bagi saya, rombongan yang lain ternyata sudah pergi duluan ke Pelabuhan Malakoni untuk menjemput Gubernur disana, menurut saya, itu bukan naas, tapi membuat saya bisa berbaur dengan warga Enggano yang silih berganti datang dan pergi menunggu Gubernur Bengkulu. Hampir 1 jam saya menunggu berlalu, rombongan yang lain tidak kunjung kesana, sedikit agak cemas, tapi ya sudahlah nikmati saja sampai menunggu Gubernur beserta rombongan ke Kantor Camat Enggano.

Saat duduk ditenda yang disiapkan, datanglah satu orang tokoh agama Islam di Enggano, dia lalu menyelami saya. selang beberapa menit, datang juga tokoh agama dari Hindu disalami juga. Saat itu, saya merasa kearkraban sesama pemeluk agama memang sangat kental disini, mereka saling bercanda gobrol satu sama lain, tapi menggunakan bahasa jawa, untung saja yang sedikit paham bahasa jawa, jadi masih mengerti apa yang mereka obrolan. Yang saya tangkap dari obrolan mereka, ya tentang sanak suadara, pekerjaan dan lain-lain, jadi membuat saya semangat, mau menelpon mereka, sinyal sangat susah di jangkau.

Pukul 13.30 WIB, terdengar kabar Gubernur beserta rombongan sudah sampai di Pelabuhan Malakoni, saat itu juga, warga mulai ramai mendatangi Kantor Camat Enggano. Hampir dua jam lebih menunggu disana, akhirnya Gubernur Rohidin datang juga ke kantor Camat, rasa lelah menunggu akhirnya terbalaskan juga, Gubernur datang disambut bagaikan seorang raja disana.

Saya merasa, warga Enggano memang merindukan sosok Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah hadir ditengah-tengah mereka, mau tua, muda bahkan anak-anak memadati Kantor Camat Enggano melihat kondisi mereka saat ini seperti dianak tirikan.

Lima Janji Gubernur

Jauh dari kata layak disebutkan sebuah desa. Yang pasti, Gubernur Rohidin, menyampaikan lima janjinya untuk membangun Enggano, mulai dari perbaikan pelabuhan dan pengoptimalan pemungsian bandar udara, optimalisasi pelayanan kesehatan dan pendidikan, Pemasokan BBM, Mendorong komiditas unggalan Enggano, peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan. Usai dari Kantor Camat, Gubernur berserta rombongan melanjutkan perjalanan ke Desa Kahyapu sekitar 1 jam lagi sampai disana. (Bersambung)...

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: