Balai Desa Apoho Jadi Pusat Tongkrongan Favorit Warga Enggano
Ternyata Ada Wifi nya
Sebelum menceritakan perjalanan selanjutnya dihari kedua Kunjungan Kerja (Kunker) Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah di Pulau Enggano, saya akan menceritakan tongkrongan favorit masyarakat Enggano, mulai dari anak kecil, remaja, dewasa bahkan orangtua yaitu di Kantor Balai Desa.
ACHMAD FADIAN - KOTA BENGKULU
Tanggal 21 Februari 2020 Pukul 19.00 WIB, kami beserta rombongan wartawan lainnya, akhirnya sampai ditempat kami beristirahat di Rumah Dinas Koramil Desa Apoho. Hampir setengah hari kami mengikuti orang nomor satu di Provinsi Bengkulu (Gubernur Rohidin Mersyah) itu di Enggano.
Sampai di Rumah Dinas Koramil, saya berserta wartawan lainnya, bukan terfikir untuk istirahat, seperti ingin mandi, makan, minum, ganti baju dan lain-lain, namun kami semua langsung nongkrong di Kantor Balai Desa Apoho, maklum disana merupakan satu-satunya akses internet melalui jaringan Wi-FI.
Apalagi, saya sudah ditunggu oleh pihak redaksi RADAR BENGKULU, untuk mengirim berita, sebab besok pagi koran sudah di cetak. Jadi, kalau belum selesai ngetik berita dan mengirimnya rasanya hati belum tenang jika ingin beristirahat, hehehe....
Walaupun akses WI-FInya sedikit agak lambat baik mengirim di Via WA, sebab yang menggunakan jaringan WI-FI bisa dibilang satu desa Apoho yang punya HP Andriod.
Untuk itu, kami semua duduk di depan teras Kantor Kepala Desa tersebut, padahal hawa dingin menyelimuti di malam itu, tapi demi profesionalitas dalam bekerja mau tidak mau, harus selesaikan terlebih dahulu. Pukul 19.30 WIB, sayapun akhirnya sudah mengirim berita beserta foto penunjang berita yang dibuat.
Rasa legahpun menghampiri, saya langsung ke Rumah Dinas Komaril jaraknya dari Kantor Kepala Desa tidak jauh, bahkan bisa dibilang 10 langkah kaki sudah sampai.
Usai bersih-bersih badan, ganti baju, salat isya dan lain-lain, saya kembali ke Kantor Kepala Desa, sempat saya kaget bukan kepalang, Kantor tersebut dipenuhi para anak muda-mudi Enggano, mereka berdatangan silih berganti, jangankan mengajak ngobrol, bertanya ataupun apa tidak ada respon apapun. Mereka hanya duduk lalu membuka HP masing-masing.
Kecuali, kalau ketemu dengan warga sedang naik motor baru ditegur dengan senyum termanis. Kalau saya ibaratkan inilah tongkrongan malam hari masyarakat Enggano, biasanya kalau di kota besar, nongkrong di Cafe ditemani secangkir kopi bersama teman-teman sejawat, kalau di Enggano, mereka nongkrong hanya ditemanin HP masing-masing saja.
Pukul 21.00 WIB hal unik terjadi dari pandangan saja, datanglah lima orang perempuan mungkin masih duduk di bangku SMA, mengendarai motor roda tiga (ada gerobaknya) lalu berhenti pas di depan Kantor Balai Desa. Apa yang mereka lalukan? mematikan motor lalu duduk diatas motor dan membuka HP masing-masing. Seru jadinya menyaksikan tingkah mereka.
Jadi saat itu, saya bersama dengan Leo dari Kominfo Provinsi, persis disamping kanan kami, motor tiga roda itu pakrir. 'bang emang seperti ini ya, para muda mudi Enggano, tempat tongkrongannya,' tanya saya ke Leo, lalu dia menjawab, 'waktu pertama kali kesini, belum tau dimana, tapi semenjak ada Wi-Fi di Kantor Kepala Desa, dari program Bumdes, jadi ya seperti inilah jadinya,' katanya.
Sampai pukul 23.00 WIB, mereka berlima masih juga nonkrong disana, semakin malam kok malah semakin rame anak muda datang ke Kantor Kepala Desa, saya salut dari mereka warga disana orangnya tidak usil, perusak dan sebagainya, sebab tampak Kantor Kepala Desa masih sangat bagus, tidak ada coretan, ataupun bekas sampah kotoran makan dan sebagainya. "Mungkin masyarakat Bengkulu patut meniru masyarakat Enggano tanganya tidak usil".
Menurut saya, keberadaan Wi-Fi ini sangat membantu masyarakat Enggano mengakses informasi yang berkualitas, apalagi, sebelum kedatangan Gubernur kesana memberikan keberkahan bagi masyarakat disana, karena lampu hidup 24 jam, biasanya, hanya setengah hari saja, misalkan, jam 5 subuh hidup lampu, jam 1 siang lampu dimatikan, jam 7 malam lampu baru hidup lagi.
Mendengar itu dari ucapan warga Enggano sendiri, membuat saya menjadi aneh, bercampur sedih, padahal akses menuju kesana sangatlah jauh, untuk masyarakat kalangan menengah kebawah ingin kesana mungkin naik Kapal Perintis ataupun Kapal Pulo Telo, bisa juga naik pesawat, itupun seminggu hanya dua kali. "Saya pun berharap, Gubernur Bengkulu, benar-benar memaksimalkan pembangunan disana, sehingga tujuan destinasi wisata di Provinsi Bengkulu, ada di Pulau Enggano dari infrastruktur pembangunan jalan, akses jaringan komunikasi dan lain-lain. (Bersambung...)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: