Satu Keluarga Keracunan Jamur Tahi Sapi
Dirawat di RS Hasanudin Damrah
RBO, MANNA – Diduga salah makan jamur, warga Gedang Melintang, Kecamatan Pasar Manna mengalami keracunan makanan. Untung saja kejadiannya cepat ditangani, dengan dibantu oleh tetangga satu keluarga ini pada pukul 20.00 WIB Kamis (12/03/2020) malam dibawa ke Rumah Sakit Hasanudin Damrah untuk mendapatkan pertolongan.
Peristiwa ini terjadi pada saat Aktin Triani (39) warga Desa Gedang Melintang, Kecamatan Pasar Manna sedang kebersihan di objek wisata Pasar Bawah Manna. "Banyaknya jamur yang tumbuh saat saya kebersihan, saya berpikir untuk membawa pulang jamurnya, setelah sampai di rumah saya masak jamur tersebut dengan dicampur mie instan dan pentol bakso, Sekitar pukul 17.00 WIB atau jam 5 sore," kata Aktin Kamis malam di ruangan rawat RSUD Hasanudin Damrah, Bengkulu Selatan.
Sesudah magrib bersama sang suami Buyung Hartoni (41) dan dua anaknya Tika (21) dan Andre Kurniawan (19) memakan masakan tersebut alhasil semuanya mengalami keracunan makanan. Dalam jangka waktu beberapa menit semuanya mengalami sesak nafas dan muntah bewarna kuning, melihat kejadian tersebut tetangganya yang bernama RIO langsung membawa satu keluarga ini ke Rumah sakit untuk segera mendapat pertolongan. "Saya tidak mengetahui jenis jamur apa yang dibawanya pulang, tapi sepertinya jenis jamur tahi sapi karena saya dapatnya di atas tumpukan kotoran tahi sapi," ucapnya.
Jamur Tahi Sapi ini bisa juga diterjemahkan sebagai jenis spesies jamur Psychedelic yang senyawa aktif utamanya adalah psiloccyhin dan psilocin. Biasanya disebut shoroom, jamur ajaib yang atasanya bewarna emas bentuk kubus. Mendengar berita tersebut Ketua PKK Bengkulu Selatan, Nurmalena Gusnan langsung mendatangi Rumah sakit untuk membuktikan informasi itu, Beliau mengungkapkan bahwa benar adanya berita tersebut satu keluarga mengalami keracunan makanan. "Saya meminta kepada rumah sakit untuk memberikan pelayanan yang bagus dan prima agar pasien yang mengalami keracunan makanan ini bisa sembuh dan cepat pulang," tegasnya.
Bagi masyarakat Bengkulu Selatan jangan pernah sembarangan mengkonsumsi jenis jamur, karena banyak sekali jenis jamur yang tidak bisa dimakan berbeda dengan jenis jamur tiram yang memang dibudidayakan. "Ini adalah pelajaran untuk kita semua, agar bisa memilih jenis makanan yang tidak mengandung racun, walaupun itu jamur bisa dimakan tapi tidak semuanya bisa dimakan," tutupnya.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Hasanudin Damrah, dr. Emrusmadi,Sp.B saat dihubungi melalui Aplikasi Whatshapp oleh jurnalis radarbengkuluonline.com, terkait kondisi pasien keracunan tersebut dibalas dengan jawaban; “Maaf nian aku lum keruan,” artinya maaf saya belum mengetahuinya,” menggunakan bahasa Bengkulu Selatan.(afa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: