11 Orang Bengkulu Dalam Pantauan Covid-19

11 Orang Bengkulu Dalam Pantauan Covid-19

Salah Satunya Balita 3 Tahun

RBO  >>>   BENGKULU   >>>    Kasus Covid-19 di Provinsi Bengkulu terus mengalami kenaikan dan perkembangan. Dari data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu per jam 6 sore kemarin, terdapat 11 orang di Bengkulu dalam status orang dalam pantauan (ODP).

Dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, H Herwan Antoni dalam jumpa pers di crisis center Kesehatan Provinsi Bengkulu, ada delapan pasien berstatus dalam pantauan, ditambah dua orang perhari ini (kemarin 18/3) dan satu lagi pasien statusnya dalam pengawasan.  

Dalam jumlah tersebut, ada 1 orang inisial An. KY, bayi lai-laki usia tiga tahun asal Kota Bengkulu yang berstatus dalam pemantauan Tim RSUD M Yunus Bengkulu. KY ini memiliki riwayat perjalanan dari Korea dan memiliki gejala demam 3 hari, pilek, sakit tenggorokan.

Ada lagi pasien yang dalam pemeriksaan RSUD Arga Makmur inisial W, laki-laki usia 41 tahun asal Bengkulu Utara yang memiliki riwayat berpergian dari Jakarta dan Palestina.

"Setiap hari Dinkes akan mengupdate data yang terverifikasi dan resmi. Hanya ada dua sumber untuk menerangkan ke publik terkait corona ini. Pertama, Kadis Kesehatan Provinsi dan Direktur RSUD M. Yunus Bengkulu," ujarnya.

Kadis mengimbau kepada masyarakat Provinsi Bengkulu untuk waspada dan menjaga kesehatan dengan memperkuat imunitas tubuh, rajin makan buah dan sayur, olahraga. Dan bila ada gejala semacam keraguan karena baru sudah bepergian dari daerah terjangkit atau kontak dengan orang yang dicurigai segera laporkan ke Kami dan pihak RSMY.

Sementara itu, Direktur RSUD M Yunus Bengkulu, dr. H. Zulki Maulub Ritonga mengatakan, virus Corona ini tetap diwaspadai dicegah dengan menjaga kekebalan tubuh.

"Jangan lalai. Tetap lakukan anjuran imbauan pemerintah. Ikuti dan laksanakan dengan baik sebagai upaya pencegahan untuk diri sendiri, keluarga dan wilayah. Tetap saja waspada, terjangkit positif corona ini belum tentu meninggal dunia. Dari 100 persen itu angka kematiannya hanya 3 - 4 persen saja mengakibatkan kematian. Kebanyakan pasien positif corona ini meninggal akibat penyakit lain yang menyertainya. Misalkan saja ada riwayat asma, dll. Yang perlu kita jaga itu konsisi ketahanan tubuh kita masing-masing," ujarnya. (ae2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: