Wawali Borong Dagangan dan Antarkan Pulang Penjual Kue
RBO, BENGKULU – Usai salat Asar di Masjid Raya Baitul Izzah, Kamis (30/4), Wakil Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi memberikan bantuan beras dan mie (Rasmie) dari Pemerintah Kota Bengkulu kepada warga yang ia temui di jalan. Yakni seorang pemulung dan penjual kue keliling.
Di simpang Padang Harapan, Dedy melihat ada ibu-ibu dengan anaknya yang masih kecil sedang duduk di pinggir jalan simpang Padang Harapan. Ibu itu adalah pemulung. Ia tampak sedang kelelahan. Di sebelahnya ada sebuah karung besar berisi barang bekas yang dikumpulkannya. Seperti kardus dan bekas botol minuman.
Tidak jauh dari ibu si pencari barang bekas itu, juga duduk ibu-ibu penjual kue keliling. Dedy kemudian memarkirkan mobilnya agak jauh dari kedua warga tersebut dan kemudian jalan kaki untuk menghampiri keduanya. Tak lupa ia menyapa dengan ramah.
Begitu tahu yang datang adalah Wakil Walikota, salah satu dari mereka yang bernama Leti Marlita (48), warga Kuala Alam langsung mengadu kalau dirinya belum dapat bantuan rasmie. “Saya belum dapat pak, bantuan itu,” kata Leti.
Kemudian Dedy langsung memberikan 5 Kg beras dan 1 dus mie kepada Leti. Selanjutnya ia menghampiri pedagang kue keliling yang diketahui bernama Suwarsih (53), warga Kelurahan Lempuing.
Dedy menyapanya dan menanyakan sudah berapa banyak dagangannya yang laku hari ini. Suwarsih mengatakan, jualanannya belum ada yang laku. Ia mengeluh, sejak ada pandemi Covid-16 sepi pembeli.
“Belum laku pak. Sepi sekali. Lihat ini masih penuh keranjang saya. Ini kue punya orang dititip ke saya untuk dijual. Biasanya saya dapat untung dari jualan kue ini Rp 20 ribu perhari buat beli beras,” ungkap Suwarsih yang mengaku sudah 24 tahun jualan kue keliling.
Dedy juga memberikan beras dan mie kepada Suwarsih, sama seperti yang diterima oleh Leti.
Kemudian Dedy memborong semua kue yang ada dalam keranjang Suwarsih alias membeli semuanya. Selain memborong semua kue itu, Dedy juga mengantar pulang Suwarsih ke rumahnya.
“Ibu pulangnya kami antar saja naik mobil. Kasihan. Karena ibu harus bawa beras dan mie. Berat kalau dijinjing sejauh itu,” ujar Dedy sembari menuntun Suwarsih ke mobil.
Suwarsih mengaku terharu dan sangat senang sekali. “Tidak menyangka saya, sungguh senang sekali rasanya. Alhamdulillah ya Allah. Pokoknya saya doakan yang terbaiklah buat pak walikota dan wawali, semoga sehat selalu. Saya nggak bisa balas, semoga kebaikan pak walikota dan wawali dibalas Allah,” tutur Suwarsih yang berstatus janda. (ae3/rsm)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share: /*props */?> /*google ads */?> /*amp advernative */?>
- 1 Suzuki Carry vs Daihatsu Gran Max: Kendaraan Niaga yang Tangguh dan Ekonomis
- 2 Polisi Selidiki Kasus Tabrak Lari di Kelurahan Babatan Seluma
- 3 Apakah Mobil Listrik dengan Harga Terjangkau Akan Menjadi Standar Baru?
- 4 KPU Kota Musnahkan 497 Surat Suara Rusak dan Berlebih
- 5 Polres Seluma Sebut Ada 26 Lokasi TPS Sulit Dijangkau
- 1 Suzuki Carry vs Daihatsu Gran Max: Kendaraan Niaga yang Tangguh dan Ekonomis
- 2 Polisi Selidiki Kasus Tabrak Lari di Kelurahan Babatan Seluma
- 3 Apakah Mobil Listrik dengan Harga Terjangkau Akan Menjadi Standar Baru?
- 4 KPU Kota Musnahkan 497 Surat Suara Rusak dan Berlebih
- 5 Polres Seluma Sebut Ada 26 Lokasi TPS Sulit Dijangkau