Corona, Penjualanan BBM Turun 30 Persen

Corona, Penjualanan BBM Turun 30 Persen

RBO, BENGKULU - Pertamina Bengkulu menyebutkan dampak covid -19 ini ternyata berimbas juga pada penjualanan Bahan Bakar Minyak. Banyak depot yang mengalami penurunan penjualanan sehingga iuran penjualanan lebih rendah. General Manager PT Pertamina MOR II Sumbagsel Asep Wicaksono Hadi mengatakan hal tersebut berfaktor seperti penerbangan yang dibatasi selain itu Perusahaan bus hingga travel yang terpaksa tidak beroperasi beberapa pekan yang lalu.

"Padahal seperti tahun yang lalu banyak yang mudik pada lebaran. Karena kondisi saat ini banyak penerbangan serta kendaraan jalur darat yang tidak beroperasi ini juga faktor utama penurunan penjualanan BBM kita," terangnya Minggu (7/6) kemarin.

Asep menambahkan untuk tambahan bahan bakar subsidi saat ini untuk Provinsi Bengkulu untuk kuota solar sebesar 100.000 KL, sedangkan untuk stok kuota lainnya seperti premium 6500 KL dan Pertamax sebanyak 4000 KL. Kebutuhan Bahan Bakar untuk masyarakat saat ini perharinya sebesar 600 KL. Kendati demikian walaupun adanya penambahan stok untuk pengendara tidak akan ada kekurangan stok bahan bakar di Provinsi Bengkulu. Penurunan bahan bakar minyak ini sangat dirasakan karena banyak perusahaan swasta yang juga tidak beroperasi karena pandemi covid -19 saat ini.

Oleh karena itu juga berdampak pada sektor perekonomian masyarakat. "Walaupun ada penambahan stok kuota tersebut saat kondisi saat ini. Karena penjualanan menurun, karena saya di wilayah Sumbagsel ini penurunan penjualanan ini dari 30 hingga 40 persen. Terlebih lagi seperti pesawat penerbangan sebelumnya banyak tidak beroperasi. Maka kami pastikan untuk stok Bahan Bakar Minyak kita saat ini sangat aman," tutupnya.

Terpisah, Kepala Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, H Ir Ahyan Endu mengatakan, permasalahan solar di Bengkulu memang masih disebabkan oleh mayoritas masyarakat menengah ke atas yang menggunakan BBM solar bersubsidi, dampaknya terhadap ekonomi akan sangat signifikan karena harga produksi dan logistik barang akan meningkat.

“Kami juga berharap masyarakat dapat mengawasi BBM solar bersubsidi agar lebih tepat sasaran,” tutupnya. (Bro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: