Jadi Dekan, Dr Alexon Angkat FKIP Unib ke Kelas Dunia

Jadi Dekan, Dr Alexon Angkat FKIP Unib ke Kelas Dunia

RBO  >>> BENGKULU >>>   Dr. Alexon, M.Pd terpilih menjadi Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bengkulu (Unib) periode 2020-2021. Doktor kaya ide ini menang dalam Pemilihan Dekan (Pildek) yang dilaksanakan Senat Selasa (15/6) siang tadi. Alexon mengalahkan calon lainnya, Prof. Dr. Johanes Sapri, M.Pd, Dr. I Wayan Dharmayana, M.Pd, Dr. Ariesta, M.Pd, dan Dr. Suhirman.

Saat ditemui radarbengkuluonline.com, Dr. Alexon menceritakan Pildek kali ini memang diisi oleh calon-calon yang hebat. Apalagi, terdapat perwakilan IAIN Bengkulu, Dr. Suhirman. Terlebih lagi, melihat dari pemaparan visi misi semua calon, berbagai ide-ide gagasan untuk memajukan FKIP kedepan seperti apa.

"Dengan Pildek ini, saya bersyukur banyak yang ingin memikirkan dan memajukan FKIP kedepan. Sehingga, muncullah ide-ide bagus dalam pemaparan visi misi dari semua calon. Maka dari itu, visi misi mereka akan dikolaborasikan untuk kepentingan FKIP. Jadi, program apa saja yang akan dikembangkan berdasarkan ide-ide, yang diungkapkan oleh para calon tersebut, khususnya di riset dan publikasi sesuai visi misi saya," ujar Dr. Alexon.

Selain itu, Dr Alexon juga ingin mewujudkan, misi Unib di tahun 2025 untuk menjadi World Class University (WCU) universitas kelas dunia. Walaupun kini sudah ditahun 2020, dalam arti kata sudah tidak lama lagi. Maka dari itu, salah satu cara untuk mempercepat peringkat ke arah ke WCU, harus fokus ke riset dan publikasi, itu jalan pintasnya menuju kesana.

"Saya rasa, di bawah kepemimpinan saya akan fokus ke riset dan publikasi. Kemudian, kedepan saya juga memikirkan FKIP punya Lab School (sekolah laboratorium). Sehingga, ini bisa mempermudah untuk mendidik mahasiswa menjadi seorang guru profesional yang betul-betul berkualitas, dengan memperkuat kemitraan dengan seluruh sekolah di Kota Bengkulu, dari jenjang SD, SMP dan SMA. Lab School tersebut, diharapkan menjadi pemicu untuk menghasilkan ide-ide baru, penerapan inovasi tentang pendidikan dan pembelajaran," ungkap Dr Alexon sembari menjelaskan visi misinya membangun FKIP kedepan.

Saat ditanya tentang perolehan suara Pildek, hanya selisih satu angka dengan Prof. Jonahes Sapri, menurutnya, kelima calon semuanya hebat. Punya kompetensi masing-masing. Sehingga dia tidak heran, perolehan suara hanya selisih satu angka saja.

"Harapan saya kedepan, FKIP nantinya dapat unggul dengan fokus utamanya pada riset dan publikasi," harapnya.

Sementara itu, Sekretaris Panitia Pildek FKIP, Drs Syafrizal, M.A mengatakan, terdapat total 21 suara, namun 1 suara batal dikarenakan ada yang pensiun. Lalu, 1 orang tidak datang. Tinggal 19 suara. Menurut aturan, siapa yang dapat 50 persen + 1, maka siapa saja yang tertinggi dialah yang pemenangnya.

"Untuk perolehan suara, Dr Alexon mengantongi 10 suara, disusul Prof Dr. Johanes 9 suara, Dr. Ariesta, Dr. I Wayan Dharmayana dan Dr. Suhirman nihil suara," ujar Syafrizal pada radarbengkuluonline.com tadi siang.

Untuk tahap selanjutnya, laporan hasil pemilihan akan diteruskan ke Rektor, melalui Dekan untuk diterbitkan SK definitif Dekan FKIP. Paling lambat, tanggal 24 Juni 2020. Sebab, batas akhir periode dekan sebelumnya.

Berikut visi dan misi Dr Alexon, M.Pd visi mengedepankan FKIP unggul berbasis riset-publikasi. Dari misi, menyelenggarakan tridharma perguruan tunggi yang unggul berbasis riset-publikasi, menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi program secara partisipasitif, kolaboratif, transparan dan akuntabel. Mengembangkan program kerjasama kemitraan yang saling menguntungkan, baik tingkat kota, nasional maupun internasional berbasis riset-publikasi, menyelenggarakan penjaminan mutu berbasis program studi secara berkelanjutan, guna meningkatkan akreditas, mengembangkan kegiatan kemahasiswaan yang berorientasi pada pengembangan diri mahasiswa, baik secara akademik, karakter, maupun adaptasi terhadap perubahan (perkembangan sosial dan iptek).

Target utama , mengedepankan pengembangan berbasis riset-publikasi, 60 persen prodi akreditasi A, mempersingkat masa studi < 4,34, meningkatkan rerata IPK 3,55, memberi prioritas besar untuk riset dan publikasi, meningkatkan kuantitas, kualitas jurnal berbasis Science and Technology Index (SINTA) dan internasional, intergritas riset-pengabdian. (ach)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: