Sawah Gagal Panen, Petani Bisa Klaim Asuransi
RBO, SELUMA - Hujan deras yang mengguyur sebagian besar Kabupaten Seluma membuat ratusan hektar sawah petani terendam banjir dan mengakibatkan gagal panen dan terpaksa memanen padi lebih awal. "Ratusan hektar sawah petani khususnya di Kecamatan Seluma Selatan terancam gagal panen. Banyak padi petani terendam banjir. Tidak hanya itu, tanaman palawija lain seperti jagung, cabai dan lain-lainnya juga terendam banjir," kata Eki Santo, petugas penyuluh pertanian di wilayah Kecamatan Seluma Selatan, kemarin.
Menyikapi hal itu, Kabid Pertanian Dinas Pertanian Seluma, Joko Volyantoro, SP mengatakan meski banyak padi yang terendam banjir, namun hal itu tidak akan mempengaruhi kualitas gabah para petani. Sebab padi yang terendam usianya sudah waktunya untuk di panen. Meski diakui, produksi gabah petani menurun musim ini. "Bagi petani yang merasa rugi dengan kondisi banjir dan sudah terdaftar sebagai kepesertaan asuransi Jasindo bisa mengajukan klaim asuransi. Selanjutnya petugas asuransi akan menghitung jumlah kerugian petani," kata Kabid Pertanian Joko Volyantoro.
Joko menjelaskan, sejak disosialisasikan dua tahun lalu, kesadaran petani sawah untuk mendaftar di asuransi Jasindo masih rendah. Dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Seluma, baru petani yang ada di Kecamatan Ulu Talo, Talo dan Semidang Alas Maras (SAM) yang baru mendaftar kepesertaan asuransi Jasindo. "Baru sekitar 200 hektar sawah petani yang terdaftar di asuransi Jasindo. Di Kecamatan Seluma Selatan, Sukaraja yang merupakan salah satu wilayah penyangga pangan malah belum ada yang mendaftar," ujar Joko.
Dijelaskan Joko, bagi petani yang ingin mendaftarkan asuransi, cukup membayar premi Rp 36 ribu per hektar per kali musim tanam. Per hektar lahan menerima ganti rugi sebesar Rp 6 juta dengan suku premi asuransi sebesar Rp 180 ribu per hektar.
Joko juga mengakui Kecamatan Seluma Selatan, Sukaraja, dan Air Periukan, merupakan wilayah penyangga pangan dan kawasan pertanian yang harus dipulihkan dengan kekuatan gerakan kedaulatan pangan. Wilayah tersebut juga berpotensi mendorong kabupaten Seluma menjadi lumbung pangan kabupaten Seluma. (One)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share: /*props */?> /*google ads */?> /*amp advernative */?>
- 1 Suzuki Carry vs Daihatsu Gran Max: Kendaraan Niaga yang Tangguh dan Ekonomis
- 2 Polisi Selidiki Kasus Tabrak Lari di Kelurahan Babatan Seluma
- 3 Apakah Mobil Listrik dengan Harga Terjangkau Akan Menjadi Standar Baru?
- 4 KPU Kota Musnahkan 497 Surat Suara Rusak dan Berlebih
- 5 Polres Seluma Sebut Ada 26 Lokasi TPS Sulit Dijangkau
- 1 Suzuki Carry vs Daihatsu Gran Max: Kendaraan Niaga yang Tangguh dan Ekonomis
- 2 Polisi Selidiki Kasus Tabrak Lari di Kelurahan Babatan Seluma
- 3 Apakah Mobil Listrik dengan Harga Terjangkau Akan Menjadi Standar Baru?
- 4 KPU Kota Musnahkan 497 Surat Suara Rusak dan Berlebih
- 5 Polres Seluma Sebut Ada 26 Lokasi TPS Sulit Dijangkau