SMA MU 1 Kota Siapkan Beasiswa Bagi Anak Yatim Piatu, KIP dan Prestasi

SMA MU 1 Kota Siapkan Beasiswa Bagi Anak Yatim Piatu, KIP dan Prestasi

Pemotongan SPP 50 sampai 75 Persen

RBO >>>  BENGKULU >>>  Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu, membuka pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020-2021. Bagi anak yatim piatu yang mendaftar, akan diberikan keringanan SPP sekolah sebesar 75 persen selama 3 tahun. Selain itu, bagi anak yatim, piatu, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan berprestasi sebesar 50 persen. " Untuk yang 75 persen itu, memang khususkan bagi siswa yatim piatu. Dalam artian, tidak ada yang menanggung untuk membayar uang sekolah. Siswa tersebut hanya membayar uang sekolah 25 persen selama tiga tahun. Sedangkan kalau untuk yatim, piatu itu 50 persen, " ujar Kepala SMA MU 1 Kota, Pirwan Dahiwi pada radarbengkuluonline.com tadi siang .

Untuk kouta siswa baru yang diterima sebanyak 6 kelas. 1 kelas diisi 36 siswa. Pendaftaran sudah dibuka dari bulan Mei 2020 sampai akhir Juli mendatang.

Syarat pendaftaran, menyertakan foto copy ijazah kalau belum ada Surat Keterangan Lulus (SKL), Akte Kelahiran, Kartu Keluarga (KK), KIP, pas foto, setelah itu datang ke sekolah mengisi formulir pendaftaran. "Melihat dari kuota SMAN, memang peluang sekolah swasta sangat kecil mendapat siswa baru. Sebab, sekolah negeri saja sudah menghabiskan 7.500 lebih siswa baru. Sementara bagi tamatan SMP/Mts se-Kota Bengkulu sekitar belum mencapai 7.500. Artinya kuota siswa baru sudah habis dengan sekolah negeri. Itu logikanya saja. Intinya, kami ikhtiar menunggu siswa dari luar daerah. Karena tidak masuk zona Kota, bisa beralih ke sekolah swasta," terangnya.

Menurutnya, sekolah negeri tetap konsisten dengan peraturan yang ada. Sebab, setiap tahun selalu ada pelanggaran. Dikarenakan itu sekolah milik pemerintah, sekolah swasta tetap berada disuasana yang sangat sulit dalam siswa baru. Kecuali sekolah swasta yang terkenal di masyarakat, itupun hanya 1 atau 2 sekolah saja.

"Bisa dikatakan 60 sampai 70 persen sekolah swasta akan terancam bubar kedepannya, karena siswa baru tidak ada," tutupnya. (ach)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: