Ditengah Covid-19, Strategi Kampanye Kandidat Perlu Banyak Inovasi

Ditengah Covid-19, Strategi Kampanye Kandidat Perlu Banyak Inovasi

RBO  >>> BENGKULU >>>  Ditengah wabah pandemic Covid-19 saat ini, Pilkada serentak terus berlangsung tahapannya. Untuk itu, setelah penepatan Paslon pertengahan Bulan September nanti, maka para kandidat akan melaksanakan kampanye. Namun, tidak kampanye seperti ketika Pilkada sebelum adanya Covid-19. Karena itu, menurut pengamat politik dari Universitas Bengkulu, Drs Azhar Marwan M.Si, para kandidat Paslon perlu banyak strategi dan inovasi dalam melaksanakan kampanye dengan pembatasan sosial distancing, physical distancing.

“Jadi, untuk melaksanakan kampanye nanti, kandidat harus punya banyak strategi guna menjangkau khalayak kita yang begitu luas. Begitu banyak ragamnya. Begitu banyak stratanya. Kampanye itu kan bisa dilaksanakan secara virtual dan online melalui media. Tapi ini yang jadi pertanyaan kita, apakah kampanye seperti itu bisa menjangkau masyarakat kita. Khususnya lapisan bawah yang mayoritas merupakan pemilih tradisional? Jadi, ditengah wabah pandemic Covid-19 ini, pola sosialisasi kampanye kandidat Paslon harus dapat menyesuaikan. Kalau dalam teori media, itu harus multimedia, full media, harus menggunakan berbagai macam cara agar visi misi dan program yang ingin disampaikan pada khalayak sampai pada masyarakat,” ungkap Azhar Marwan, Kamis (2/7).

Strategi metode kampanye itu, paparnya, harus diubah dari Pilkada sebelumnya. Harus punya banyak strategi. Gunakan seluruh media yang diperbolehkan sesuai dengan regulasi aturan yang berlaku. “Bisa saja nanti kampanyenya melalui pesan berantai. Ini yang harus dipikirkan oleh Paslon dalam sosialisasi kampanye. Dan ditengah wabah seperti saat ini, maka pemilih itu nanti akan lebih banyak sifatnya dimobilisasi, bukan karena partisipasi. Sebab akses informasi terkait kandidat mungkin akan terbatas. Sebab kampanye, rapat umum terbuka yang biasanya dulu boleh melibatkan sampai ribuan massa, saat ini kan tidak diperbolehkan. Ini mengingat setiap kegiatan itu harus sesuai dengan protokoler kesehatan Covid-19. Dan ditengah wabah seperti sekarang, coz politik akan lebih besar jika dia ingin menjangkau khalayak banyak. Misalnya nanti kandidat ingin tatap muka, karena jumlah pesertanya terbatas hanya 50 peserta untuk Pilkada Gubernur, maka mungkin akan lebih banyak titik lokasi tatap mukanya. Dan bisa juga melalui perpanjangan tangan. Jika demikian, efeknya akan lebih banyak tim yang bergerak,” pungkas Azhar.

Sebelumnya dari Komisioner KPU Provinsi Bengkulu, Darlinsyah S.Pd, M.Si pernah menyampaikan, metode kampanye ditengah wabah pandemic Covid-19 ini tidak ada kampanye rapat umum terbuka seperti Pilkada sebelumnya. “Kampanye paslon akan menggunakan media daring (Dalam Jaringan). Pertemuan terbatas akan dibatasi dengan jumlah maksimal 20 orang. Serta tidak ada kampanye rapat umum, tidak ada kegiatan seni, dan olahraga, " kata Darlinsyah. (idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: