SMKN 4 Kota Bengkulu Serahkan Pembuatan Baju Seragam Kepada Orangtua Siswa

SMKN 4 Kota Bengkulu Serahkan Pembuatan Baju Seragam Kepada Orangtua Siswa

RBO >>>  BENGKULU >>>  Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Bengkulu yang terletak di Jalan Enggano, Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu melalui rapat komite Sabtu (11/7) antara komite sekolah dengan kepala sekolah dan majelis guru menyepakati pengadaan baju seragam untuk tahun ajaran ini diserahkan kepada orang tua siswa atau wali siswa dengan dengan model dan bahan yang sama. Sedangkan sekolah hanya memfasilitasi antara orangtua siswa dengan penjahit tersebut.

Dari hasil data yang dihimpun RADAR BENGKULU di lapangan, rapat yang digelar di ruangan rapat  SMKN 4 tersebut berjalan khidmat.  Dalam rapat tersebut juga menyepakati beberapa point penting terkait penggantian nama iuran komite menjadi SPP, membahas bagaimana tatacara mengadakan pertemuan dengan para orang tua siswa dan wali siswa untuk tahun ajaran 2020/2021. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Ketua komite dan dihadiri oleh wakil ketua komite beserta anggota,   kepala sekolah dan wakil kepala sekolah serta majelis guru. Dalam rapat tersebut Kepala SMKN 4 Kota Bengkulu DR. Paidi, SPd, MPd menyampaikan terkait masalah pengelolaan dana untuk proses pembelajaran. Pada tahun sebelumnya dinamakan uang komite, tetapi pada tahun ini uang komite diganti nama dengan Sumber Pendanan Pendidikan (SPP). Ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No 48 tahun 2008.

Untuk kelas X penamaan ini di berlakukan. Sedangakan untuk Kelas XI dan XII juga akan disamakan. Yaitu SPP. "Untuk kelas X SPP ini sudah menggunakan sistem online. Setiap siswa yang sudah melakukan pembayaran, maka aplikasi akan mengucapkan terimasih," ungkap Paidi.

Terkait dengan pengadaan baju seragam sekolah, bahwa SMKN 4 Bengkulu menyerahkan pengadaannya kepada orang tua dan atau wali siswa dan rekanan penjahit. Sekolah hanya memfasilitasi. Dalam hal ini  sekolah hanya menentukan  model serta  bahan dasar untuk seragam tersebut. Dari pengalaman tahun lalu, banyak baju - baju seragam yang tidak di ambil oleh siswa. Sehingga pihak sekolah harus membayar ke pihak rekanan penjahit. Dan itu akan menjadi beban pihak sekolah. Tetapi pada tahun ini pihak sekolah hanya memfasilitasi antara orang tua siswa atau wali dengan penjahit.

Pada kesempatan itu juga disampaikannya, bahwa SMKN 4 telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota bahwa SMKN 4 menjadi satu satunya sekolah yang berbasis maritime. Karena, lokasi sekolah berada di daerah lokasi wisata maritim Kota Bengkulu.

Pada tahun ini SMKN 4 melahirkan satu program study baru, yaitu Agribisnis Pengolahan Ikan. Di harapkan SMKN 4 mampu menghasilkan produk- produk olahan ikan yang mempunyai nilai ekonomi. Sebagai salah satu sekolah maritim, maka SMKN 4 Bengkulu hasil pembelajaran menghasilkan sebuah produk olahan ikan kaleng sebagai mana yang sudah dicanang oleh pemerintahan Kecamatan Sungai Serut.  Tetapi pada penerimaan siswa tahun ini, masih belum cukup dari 370 siswa yang diharapkan. Yang baru mendaftar ulang baru sekitar 295 siswa baru.

Sedang kekurangannya  di harapkan oleh kepala sekolah kepada dewan komite dan masyarakat untuk bekerjasama bagaimana pemenuhan kuota tersebut tercapai. Jika kuota tersebut tidak terpenuhi, ini akan berpengaruh pada guru-guru yang sudah bersertifikasi, sehingga kekurangan jam mengajar yang sudah ditentukan. Maka dengan itu kepala sekolah sudah berkoordinasi dengan Dikbud. Walaupun PPDB sudah di tutup maka diharapkan kepada semua pihak untuk membantu pemenuhan kuota tersebut.

"Kalau ada anak tetangga yang mau masuk SMK4 dan masyarakat,  kita masih membuka pendaftaran itu," ungkap Paidi.

    Dalam masa pandemi covid-19 ini proses pembelajaran untuk saat ini belum bisa dilaksanakan. Tetapi SMKN 4 telah membuat sebuah aplikasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang nantinya proses pembelajaran bisa berjalan lancar.

Dikatakannya, SMKN 4 sudah mendapat reward sebesar Rp 60 juta dari pemerintah yang namanya reward Bos Kinerja. Uang tersebut digunakan untuk membuat aplikasi dan membeli segala kelengkapannya. Sehingga aplikasi tersebut bisa digunakan pada  sistem  pembelajaran jarak jauh natinya.

Sedangkan cara mengatur pertemuan dengan para orang tua, kepala sekolah membagi menjadi 3 hari pertemuan. Ini disebabkan di tengah masa pandemi covid-19 saat ini tetap mengedepankan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan. Acara tersebut nanti akan diadakan di lapangan upacara, sekitar 100 orang tua siswa dan wali serta para tamu undangan lainnya Senin (13/7) hari ini.

Ketua Komite SMKN 4 Kota Bengkulu, Khairul Bahrum dalam rapat tersebut menyambut baik program yang dilakukan sekolah. " Kita setuju saja penamaan iuran tersebut sepanjang dasar hukumnya jelas," tutur Khairul Bahrum.

Komite sebagai organisasi tetap menggunakan jalur koordinasi terkait apapun yang menyangkut  anggaran dana penyelenggaraan pendidikan. Termasuk membuat masjid yang direncanakan yang mampu menampung 1000 siswa dengan ukuran 24 x 25m. Sedangkan saat ini masjid yang berukuran 8x16 m itu hanya mampu menampung 300 siswa. Sementara SMKN 4 Bengkulu adalah sekolah kejuruan yang murid laki lakinya mayoritas, sehingga kesulitan untuk melakukan salat Jumat dan salat berjamaah lainya.

Wakil Ketua Komite, H. Syahbandar, SPd mengatakan, "Tahun ini kita targetkan pembangunan Masjid yang bisa menampung 1.000 orang. Bagaimana mekanisme soal mencari dana tersebut, nanti kita lemparkan kepada orang tua siswa dalam bentuk sumbangan," tuturnya. (Cw1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: