Puluhan Mahasiswa Program Ners Dehasen Lakukan Penyuluhan Kesehatan

Puluhan Mahasiswa Program Ners Dehasen Lakukan Penyuluhan Kesehatan

RBO, MANNA - Sebanyak 25 orang mahasiswa Dehasen yang mengambil program Ners di Kecamatan Pasar Manna akan langsung terjun kemasyarakat dan melakukan penyuluhan kesehatan agar masyarakat bisa melakukan gaya hidup sehat.

Kepala Kecamatan Pasar Manna, Mimi Herawati, S.Pd. M,Si mengungkapkan adanya permintaan mahasiswa untuk melakukan Ners, maka pihak kecamatan menunjuk Kelurahan Pasar Bawah karena termasuk wilayah yang banyak mempunyai persoalan tentang kesehatan. "Kita ketahui masyarakat Kelurahan Pasar Bawah, masih ada yang belum mempunyai jamban, masih banyak masyarakat yang rentan penyakit karena tingkat kesadaran memelihara kesehatan masih rendah," ujar Mimi di Kantor Desa Batu Kuning, Selasa(14/07).

Nanti mahasiswa tersebut bisa langsung berhubungan dengan pihak kelurahan untuk melakukan kegiatannya kepada masyarakat dengan mendatangi rumah warga untuk menerapkan protokol kesehatan.

Paling tidak satu rumah bibagi menjadi lima kelompok dengan tetap mengutamakan memakai masker, membasuh tangan dan menjaga jarak dalam penyampaian materi kepada masyarakat. "Kecamatan meminta mahasiswa agar selalau mengingatkan bagaimana tata cara penerapan kenormalan baru yang sebenarnya. Karena saat ini aktifitas masyarakat sudah hampir berjalan seperti biasanya jangan sampai penyebaran Covid terjadi kembali," ujarnya.

Dipilihnya Kelurahan Pasar Bawah karena daerah tersebut memiliki objek wisata yang ramai dikunjungi, bahkan banyak sekali baik pedagang maupun pengunjung tidak mengindahkan protokol kesehatan atau tidak menggunakan masker. "Adanya mahasiswa ini diharapkan mampu menggugag ada perubahan dari masyarakat. Meningkatkan kesadaran kebersihan dan kesehatan," jelas Mimi.

Pengelola Program Ners Universitas Dehasen Kartika Murya Ningrum S.kep. MPH memaparkan bahwa program Ners ini tidak menggunakan lagi yang namanya KKN. "Mereka ini hanya melakukan sepuluh stase, enam stase dilakukan di rumah sakit, satu stase dilakukan di rumah sakit jiwa, satu stase lagi melakukan Gerotik dan dua stase lagi adalah komunitas dan keluarga yang dilakukan di tengah masyarakat," singkat Kartika saat ditemui awak media Radar Bengkulu, Senin(14/07).

Stase komunitas dan keluarga ini sifatnya melakukan kegiatan dimasyarakat yang bentuknya bermacam - macam. Untuk kegiatan kesehatan dan untuk keluarga akan dilakukan secara dari rumah ke rumah tetap menggunakan protokol dan mendapatkan izin dari berbagai pihak yang terlibat.

Mahasiswa ini nantinya akan melakukan pendidikan kesehatan dan penyuluhan yang sifatnya bermanfaat bagi masyarakat, dengan tujuan untuk melengkapi stady akhir untuk mencapai kelulusan mahasiswa program Ners. "Mahasiswa ini merupakan pegawai Rumah Sakit dan pegawai Puskesmas yang ada di Bengkulu Selatan tanpa menggangu jam kerja. Sebab prakteknya dilakukan pada sore hari untuk melakukan edukasi dan mengaplikasikannya di masyarakat," tutup Kartika. (afa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: