Sukses, MKKS SMK Provinsi Bengkulu Gelar Seminar Nasional Pembelajaran Jarak Jauh
Belajar Jarak Jauh Bisa Bersama Media Cetak
RBO >>> BENGKULU >>> Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Provinsi Bengkulu menggelar Seminar Nasional di Laboratorium SMKN 4 Kota Bengkulu Kamis (16/7). Semnas ini bertemakan konsep pembelajaran jarak jauh dan blended learning. Acara ini dihadiri oleh Kepala-Kepala SMK se Provinsi Bengkulu dan bahkan dari luar Provinsi Bengkulu. Seperti, ada peserta dari Maluku, Sumatera Selatan, Sumatera Barat , Kota Palembang dan Jambi.
Kegiatan yang berlangsung setengah hari ini dilakukan secara virtual. Peserta tidak hadir secara langsung, tapi bisa bicara langsung dari jarak jauh. Kegiatan ini bertujuan, bagaimana proses pembelajaran bisa terlaksana di tengah pandemi covid-19 ini dan untuk masa yang akan datang. Seminar nasional yang dilaksanakan oleh MKKS SMK Provinsi Bengkulu ini bekerjasama dengan Penerbit Erlangga yang berada di Palembang. Kegiatan ini dilaksanakan secara gratis bagi peserta dan mendapat E-Sertifikat.
Berdasarkan hasil liputan RADAR BENGKULU di lapangan, seminar nasional dihadir oleh narasumber tokoh pendidikan Bengkulu, Prof. Dr.H. Johanes Sapri, M.Pd, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Drs. Eri Yulian Hidayat, M.Pd, Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Drs Buslan M.Pd, M.Si, dan DR. Paidi, M.TPd selaku praktisi pendidikan advokasi SMK. Adapun peserta lainnya yang bisa hadir secara langsung diperkirakan sekitar belasan kepala-kepala dan wakil kepala sekolah, baik SMK negeri maupun swasta yang ada di Provinsi Bengkulu.
Acara dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Drs Eri Yulian Hidayat, M.Pd. Kadis menyampaikan, di tengah pandemi covid-19 ini kita semua tetap memperhatikan pendidikan demi kemajuan anak bangsa ke depan. Ditengah pandemi covid-19 juga ia mengimbau kepala sekolah dan guru untuk tetap memperhatikan pendidikan. Karena pendidikan sangatlah penting. Naik itu dilakukan secara daring maupun luring serta dilakukan secara proses pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Pada kesempatan itu juga Eri Yulian Hidayat menyampaikan, bagi daerah yang sudah memiliki status zona hijau juga tetap mengimbau untuk mengedepan protokol kesehatan covid-19. Seperti cuci tangan, makai masker dan jaga jarak.
"Sebenarnya anak-anak kita sudah terbiasa dengan protokol kesehatan. Seperti cuci tangan, potong kuku dan jaga jarak pada saat ujian. Sedangkan masker pada zaman dulu pakai sapu tangan, jadi semuanya sudah berjalan sebelum adanya covid ini," ungkap Eri Yulian Hidayat.
Hal senada juga disampaikan pada acara seminar itu oleh Kepala Bidang Pembinaan SMK Dikbud Provinsi Bengkulu, Drs. Buslan, M.Pd, M.Si. Ia mengatakan bahwa proses pembelajaran jarak jauh ini dalam rangka mencegah penyebaran virus. Karena, kita masih dalam susana pandemi covid-19. Sesuai dengan edaran pemerintah, makanya proses pembelajaran dilakukan secara daring atau proses jarak jauh. Namun kendalanya ada SMK yang sinyal internetnya tidak ada sama sekali. Ini menjadi kesulitan melakukan proses pembelajaran. Seperti di daerah daerah kabupaten, kecamatan, dan desa.
Untuk menjawab kesulitan, dihadirkan pemateri Prof.Dr. Johanes Sapri,MPd. Bahwa masyarakat Indonesia keliru tentang konsep pembelajaran jarak jauh PJJ. PJJ tidak sama dengan pembelajaran melalui jaringan (daring) dan luar jaringan (luring). Makanya, banyak orang menyamakan PJJ dengan daring. Mana kala ada hambatan seperti pulsa, jaringan, dan bahkan ada guru yang tidak bisa mengintegrasikan, maka itu tidak harus online. Ada pilihan sesuai dengan kebutuhan.
Makanya, PJJ tidak hanya dilakukan secara online. Tetapi juga penerapan pembelajaran luring melalui buku pegangan siswa dan guru. Pembelajaran berbasis blendit learning ini merupakan kombinasi pembelajaran tatap muka online dan off line.
"Banyak cara lain yang dapat dilakukan. Seperti melalui media cetak, elektronik televisi. Tetapi semuanya memerlukan biaya yang tinggi. Tetapi, bisa juga bekerja sama dengan media cetak untuk menampilkan sebuah konsep pembelajaran," tegas Johanes.
Nara sumber DR Paidi, S.Pd, MPd yang juga selaku Ketua MKKS SMK Provinsi Bengkulu mengatakan, bahwa menghadapi dunia digital, salah satu model pembelajaran jarak jauh adalah memanfaatkan teknologi digital. Sebuah aplikasi- aplikasi blendet learning norman vaughan (BLIST). Yaitu, aplikasi pembelajaran berbasis handphone. Maka aplikasi ini nanti mampu diterapkan oleh SMK - SMK yang ada dan disesuaikan dengan kebutuhan dan modelnya.
"Menghadapi teknologi digital, maka diharapkan proses pembelajaran jarak jauh ini bisa diterapkan sesuai dengan model dan kebutuhan masing sekolah," ungkap Paidi.
Akhir acara diselipkan dengan tanya jawab mengenai bagaimana konsep dan model pembelajaran jarak jauh melalui virtual. Pertanyaan juga masuk dari beberapa peserta seminar secara virtual yang pada intinya bahwa penggunaan konsep pendidikan PJJ ini merupakan konsep pembelajaran tatap muka, online dan off line. (Cw1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: