Petani Lubuk Pinang Nyaris Merugi Akibat Diserang si Simbol Koruptor

Petani Lubuk Pinang Nyaris Merugi Akibat Diserang si Simbol Koruptor

RBO >>> MUKOMUKO >>>  Belasan petani padi di Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko nyaris mengalami gagal panen. Untung saja hal itu bisa dihindari. Jika tidak, tentu saja petani di Lubuk Pinang itu akan mengalami kerugian yang tidak sedikit.

Usut punya usut, dari laporan pihak Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mukomuko, belasan hektar persawahan petani setempat diserang hama tikus. Hewan yang identik dengan simbol koruptor ini menyerang tanaman padi milik petani di Kecamatan tersebut.

"Laporan yang kami terima, lebih dari 11 hektar tanam padi di Lubuk Pinang diserang hama tikus," ungkap Kasi Proteksi Tanaman Pangan dan Holtikultura Distan Mukomuko, Wal Asri, SP ketika dikonfirmasi radarbengkuluonline.com tadi siang.

Beruntung, sambung Wal, petani cepat menyampaikan kejadian ini kepada pihaknya. Sehingga Distan bisa membantu para petani melakukan upaya pembasmian si simbol koruptor yang telah merusak tanaman padi para petani setempat.

"Mereka melapor sekaligus menyampaikan permohonan bantuan racun. Kita berikan bantuan racun tikus jenis rodentisida sebanyak 3 kilogram, sesuai yang mereka minta," ujar Wal.

Menurut keterangan Wal Asri, tikus nyaris menyerang tanaman tanam padi secara menyeluruh di belasan hektar sawah itu. "Jadi bukan spot-spot. Dari 11 hektar lebih itu, tanaman padi merata kena serang tikus," sebutnya.

Ia menduga, hama tikus itu menyerang tanaman padi milik petani di wilayah Kecamatan Lubuk Pinang itu lantaran tahun ini petani terus mengolah lahannya tanpa jeda.

"Sebenarnya, yang kita ketahui, sebaiknya ada jeda tanam untuk menghindari serangan hama padi seperti tikus, ulat, dan jenis hama lainnya. Tahun ini memang petani kita bisa dibilang non stop. Tapi yang jelas, kejadian ini sudah bisa kita atasi. Mudah-mudahan hama tikus ini tidak kembali menyerang tanaman padi milik petani Mukomuko lagi," bebernya.

Ia mengingatkan seluruh petani di Kabupaten Mukomuko untuk cepat melaporkan kepada Dinas Pertanian melalui petugas di lapangan jika ada kejadian tanaman padi diserang hama. Agar, pihak dinas bisa cepat membantu para petani mengatasi persoalan tersebut.

"Kalau cepat dilaporkan, kita bisa segera mencari solusi untuk mengatasinya. Tapi kalau lambat kejadiannya sudah meluas, khawatirnya petani bisa mengalami gagal panen. Sekalipun kita lakukan upaya pembasmian hama. Cepat lebih baik," imbau Wal. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: