Ketidakjujuran Mengancam Nakes MM, Ratusan Jalani Swab, Kadinkes Reaktif

Ketidakjujuran Mengancam Nakes MM, Ratusan Jalani Swab, Kadinkes Reaktif

RBO >>> MUKOMUKO >>>  Sejak kasus 01 sampai dengan kasus 07 positif Covid-19 di Kabupaten Mukomuko, ratusan orang harus menjalani Swab tes lantaran khawatir tertular virus Corona karena sempat kontak dekat dan erat dengan pasien positif Covid. Dari ratusan orang yang diswab itu, sekitar 50 an adalah tenaga kesehatan (Naskes).

Banyaknya tenaga kesehatan yang harus menjalani Swab, salah satu penyebabnya adalah adanya faktor ketidakjujuran dari pasien yang berobat ke pusat kesehatan. Seperti Puskesmas. Hal ini disampaikan Kadis Kesehatan (Kadinkes) Mukomuko, Desriani, SH saat ditemui radarbengkuluonline.com di ruang kerjanya tadi siang.

Ia menegaskan, pihak tenaga kesehatan, baik yang di Puskesmas, Rumah Sakit atau tempat lain sudah menerapkan Standar Operasi Prosedur (SOP) dalam pelayanan pasien di tengah Pandemi Covid-19. Meskipun demikian, sangat dibutuhkan kejujuran dari pasien menyampaikan gejala klinis serta riwayat perjalanan dan lainnya, sehingga penyebaran Covid-19 betul-betul dapat dihindari dan tenaga kesehatan juga bisa terhindar dari ancaman Corona.

"Jadi, bukannya pihak Puskesmas tidak menjalankan SOP. Tidak mungkin setiap pasien, tenaga medis menggunakan baju khusus pada saat menangani. Tapi, jika pasien jujur menjelaskan riwayat perjalanan, gejala klinis, tentu tenaga medis akan melakukan pelayanan berbeda," beber Desriani.

Ia sangat berharap, tenaga kesehatan bisa terhindar dari Covid-19. Sebab, tenaga medis menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19. "Kalau tenaga medis harus karantina, otomatis tidak bisa melayani masyarakat, Puskesmas juga ditutup, masyarakat juga yang rugi," ujar Desriani.

Desriani juga mengaku, ia merasa sempat kontak erat dengan salah satu pasien positif Covid-19. Katanya, ia juga telah menjalani rapid tes dan hasilnya reaktif. Akibatnya, Kadinkes harus menjalani karantina mandiri.

"Benar, hasil rapid tes saya reaktif. Dalam waktu dekat saya akan menjalani Swab. Saya karantina mandiri, kecuali hari ini ada tugas kedinasan tidak bisa ditinggalkan. Tapi saya jaga jarak dengan orang-orang, saya juga gak bisa masuk ruangan. Doakan saya baik-baik saja," kata Desriani saat menghadiri penandatanganan MoU bersama Kejari Mukomuko kemarin.

Kendati demikian, Desriani mengaku saat ini ia merasa sehat. Tidak ada keluhan kesehatan yang ia alami.

"Saya sehat. Ini tolong sampaikan juga dengan masyarakat. Saya betul-betul menjaga pola makan yang sehat, olahraga dan menjaga kesehatan. Ini penting dilakukan semua orang disaat pandemi ini," demikian Desriani. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: