Siapa yang Bermain? Gas Elpiji 3 KG untuk Orang Miskin Langka

Siapa yang Bermain? Gas Elpiji 3 KG untuk Orang Miskin Langka

RBO, SELUMA - Sejak seminggu terakhir gas elpiji ukuran 3 kilo gram di Kabupaten Seluma dan sebagian Kota Bengkulu mulai langka. Kondisi kelangkaan gas elpiji ini tentunya merepotkan kalangan ibu rumah tangga yang sudah sangat tergangtung dengan gas untuk memasak. "Sudah seminggu ini gas elpiji sulit. Untuk mendapatkannya harus mencari kesejumlah desa lain," kata Harfia warga Kelurahan Sido Mulyo, Kecamatan Seluma Selatan, Rabu (30/9). Tidak hanya mulai langka, harga gas elpigi 3 kilo gram juga mengalami kenaikan yang signifikan. "Biasanya harga gas elpiji 3 kilo gram dijual di warung -warung Rp 18 -19 ribu. Saat ini sudah ada yang dijual Rp 22 ribu," ujar Harfia.

Sementara itu, menurut salah satu penjual gas elpiji, kenaikan harga gas lantaran sulit dan terbatasnya stok yang dikirim. "Sejak beberapa minggu ini, pengiriman gas mulai nyendat. Jikapun ada, jumlahnya berkurang," sampainya.

Dibagian lain, Kabid Perdagangan Bainal Amin ST mengakui, sulitnya warga mendapat tabung gas lantaran adanya keterlambatan pengiriman dari pihak agen distributor. "Namun demikian, distribusi diperkirakan masih aman. Untuk harga masih relatif normal," sampai Bainal Amin.

Bukan hanya di Seluma di Kota Bengkulu pun langka. Kami tidak tahu kenapa gas untuk orang miskin ini langka di agen-agen dan kalaupun masuk itu sangat cepat sekali habis. "Kami harap petugas cepat tanggap dengan hal yang demikian, sebab rakyat kesulitan untuk mendapatkan gas untuk memasak," kata Chris warga yang tinggal di Muaradua Kota Bengkulu.

Dijelaskan Chris harusnya agen atau pangkalan memprioritaskan warga sekitar yang membutuhkan untuk kebutuhan memasak, bukan malah melayani yang lainnya. "Kami hanya untuk memasak, bukan untuk bisnis atau untuk digunakan jualan," kata dia.

Disesalkan Chris sudah sering kali memasak sayur kehabisan gas dan saat mencari ke pangkalan justru gasnya sudah kosong. "Kami harap petugas dan pengelola pangkalan memprioritaskan warga sekitar yang membutuhkan hanya untuk keperluan memasak, bukan untuk tujuan bisnis atau jualan," sesal Chris.

Untuk petugas, silakan tertibkan pangkalan yang nakal yang tidak melayani warga sekitar malahan justru melayani konsumen dari luar. "Kami minta petugas menindak tegas hal ini," pinta Chris.

Karena kesal, bahkan Chris meminta pemerintah mencabut saja subsidi gas 3 kilogram untuk orang miskin tersebut. Fakta dilapangan yang menggunakan gas tersebut kebanyakan orang-orang yang kaya bahkan orang miskin banyak yang tidak kebagian. "Kalau dicabut subsidinya, saya rasa tidak akan langka dipasaran, contoh untuk gas 12 KG dan Gas pink atau Bright Gas (5,5 KG) tidak pernah langka dipasaran," tutup dia. (hcr/one)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: