Bencana Hidrometeorologi Ancam Provinsi Bengkulu

Bencana Hidrometeorologi Ancam Provinsi Bengkulu

RBO, BENGKULU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu melakukan pembahasan terkait ancaman musibah yang akan terjadi. Rapat koordinasi ini juga dihadiri oleh jajaran OPD Pemda Provinsi Bengkulu serta stakeholder seperti Polda Bengkulu, Korem 041 Gamas, Lanal Bengkulu, maupun jajaran lainnya. Disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bengkulu, Drs Rusdi Bakar, pembahasan tersebut terkait menyusun rencana aksi dalam tanggap bencana yang akan datang. Selain itu pihaknya akan membentuk klaster penanggulangan bencana.

"Kita berkoordinasi dengan stakholder terkait bersama elemen masyarakat. Karena namanya bencana tidak bisa dilakukan prediksi ini sudah rapat ke beberapa kali. Nanti ada aksi yang dilakukan setelah itu akan kita gelar apel, ada delapan klaster penanggulangan bencana yang akan turun," terangnya kemarin Kamis (19/11).

Rusdi mengatakan, pihaknya sudah meminta agar jajaran Pemda Kota maupun Kabupaten memberikan imbauan agar pihak perangkat desa, RT dan RW lebih melakukan sosialisasi ke masyarakat terhadap menghadapi bencana yang akan datang.

"Untuk penanganan banjir maupun tanah longsor ini sudah berkoordinasi dengan Kota dan Kabupaten. Agar mereka memberikan imbauan ke perangkat Desa, RT maupun RW dalam menghadapi bencana alam ini. Selain itu kita mengimbau agar bagi daerah perbukitan agar dapat lebih waspada lagi. Baper (bantuan pertolongan.red) stok ini sudah kita salurkan ke Kota maupun Kabupaten. Tentunya masih kita butuhkan kalau ada urgen yang terjadi. Sementara ini dari pusat belum ada tambahan untuk Baper stok ini," katanya.

Sementara itu, Kepala BMKG Provinsi Bengkulu, Klaus Johannes Apoh menerangkan bencana Hidrometeorologi ini dapat mengancam Provinsi Bengkulu. Karena awal bulan September kemarin Bengkulu mengalami fenomena La Nina. Adanya fenomena itu mengakibatkan tingginya curah hujan yang terjadi. "Memang kita memasuki musim hujan dengan adanya fenomena la nina ini. Agar daerah diminta lebih waspada terjadinya banjir, tanah longsor dan angin kencang. Karena akan diwaspadai bencana hidrometeorologi yang akan terjadi. Diperkirakan musim hujan kita itu diperikirakan hingga bulan Januari sampai Februari. Kalau untuk fenomena la nina ini bisa sampai 8 bulan. Harapan kita pada bulan Januari mendatang curah hujan ini dapat stabil," tutupnya. (Bro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: