Dinsos MM Berharap Data Penerima Bansos Diperbaiki

Dinsos MM Berharap Data Penerima Bansos Diperbaiki

RBO >>>  MUKOMUKO >>>  Pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mukomuko menyambut Menteri Sosial (Mensos) yang baru setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk mantan Walikota Surabaya Tri Rismaharini sebagai Mensos.

"Kita (Dinsos) sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Mukomuko yang berhubungan erat dengan Kementerian Sosial (Kemensos) tentu kami menyambut baik Menteri baru Bu, Risma ini," kata Kadinsos Mukomuko, Saroni, SH. dikonfirmasi radarbengkuluonline.com kemarin.

Ia tidak menampik, masih ada beberapa persoalan soal terkait data penerima bantuan sosial (Bansos) dari Pemerintah Pusat yang terjadi di Kabupaten Mukomuko. Dimana penerima Bansos diduga tidak tepat sasaran, sehingga memicu kecemburuan sosial.

"Kami dari Dinsos tidak dapat berbuat banyak soal ini. Karena data penerima itu sesuai dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Tapi kami terus menerima keluhan dari masyarakat mengenai hal ini," ujarnya.

Kadinsos Mukomuko berharap, Mensos Risma dapat mengeluarkan terobosan untuk mengupdate DTKS sesuai dengan kondisi kesejahteraan terkini. Sehingga Bansos dari Pemerintah Pusat lebih tepat sasaran kedepannya. "Bu Risma cukup dikenal memiliki gebrakan di Surabaya. Tentu kami berharap, beliau juga ada keberanian memperbaiki persoalan di Mensos. Yang pasti akan berimbas baik sampai ke daerah," sampainya. Lanjut Saroni, dua tahun belakangan ini, Dinsos Mukomuko telah melakukan upaya sesuai wewenang untuk perbaikan data terpadu kesejahteraan sosial atau DTKS dengan melakukan verifikasi. Dalam upaya perbaikan data tersebut, Pemerintah Desa sebagai ujung tombak.

Tantangannya adalah, ungkap Saroni, ada sejumlah Pemerintah Desa tidak merespon permohonan perbaikan data yang diminta. Padahal, menurut Saroni, pihak Desa atau Kelurahan lah yang lebih tahu kondisi masyarakat masing-masing.

"Hasil verifikasi tahun ini sedang kami input. Akhir tahun atau awal Tahun 2021 akan kami sampaikan kepada Kemensos. Tapi jika ada dari pusat dalam memperbaiki data ini, saya yakin akan lebih cepat tuntas," demikian Saroni. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: