Provinsi Bengkulu Terancam Krisis BBM, 20 Kapal Terjebak di Pelabuhan Pulau Baai

Provinsi Bengkulu Terancam Krisis BBM, 20 Kapal Terjebak di Pelabuhan Pulau Baai-Poto ilustrasi-
Radar Bengkulu - Kondisi pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai semakin mengkhawatirkan. Jika tidak segera ditangani, stok bahan bakar minyak (BBM) di provinsi Bengkulu hanya akan bertahan antara satu hingga tiga hari.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menegaskan bahwa permasalahan ini harus segera diselesaikan sebelum berujung pada krisis BBM di provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Bahas Persoalan Rencana Revitalisasi Pengerukan Pelabuhan Pulau Baai
“Kalau kondisi ini terus dibiarkan, Bengkulu hanya bisa bertahan satu hingga tiga hari dengan stok BBM yang ada. Tapi kita tidak tinggal diam, mulai hari ini kita akan mencari solusi agar pasokan BBM tetap aman,” ujar Helmi Hasan.
Pendangkalan alur pelabuhan telah mencapai titik kritis. Sedimentasi pasir yang semakin menumpuk bahkan membentuk gundukan besar di dasar laut. Akibatnya, lebih dari 20 kapal terjebak dan tidak bisa keluar maupun masuk ke pelabuhan.
“Harusnya kapal bisa melaju lurus, tapi sekarang pasir sudah menggunung di laut. Ini yang harus segera kita keruk agar kapal bisa kembali beroperasi dengan normal,” lanjutnya.
Jika pengerukan tidak segera dilakukan, dampaknya bisa meluas ke berbagai sektor. Transportasi dan industri akan lumpuh, aktivitas ekonomi masyarakat terganggu, dan harga kebutuhan pokok bisa melonjak akibat distribusi yang terhambat.
Helmi menegaskan bahwa situasi ini sudah darurat dan perlu ditangani sesegera mungkin. Ia meminta dukungan dari semua pihak agar pengerukan bisa segera dimulai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: