17.000 Tenaga Kesehatan Divaksin, Rakyat Tunggu Dulu
Digunakan Setelah Ada Izin BPOM RI
RBO >>> BENGKULU >>> Sebanyak 20.280 dosis vaksin Sinovac Covid-19 dari PT Biofarma Bandung, akhirnya tiba di Bengkulu pukul 16.00 WIB Senin (4/1) siang. Vaksin tersebut langsung disimpan di Gudang Vaksin Imunasis Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi berlokasi di jalan Kapuas III No 3 Padang Harapan, Kota Bengkulu.
"Dosis vaksin Covid-19 sudah tiba di gudang vaksin kita. Alhamdulillah jumlah vaksinya dalam keadaan cukup, baik, sesuai dengan apa yang dialokasikan untuk Provinsi Bengkulu. Untuk sementara, vaksin ini disimpan dulu di gudang penyimpanan. Sebab, dari perintah pusat vaksin ini belum boleh dibuka," ujar Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, H. Herwan Antoni, SKM, M. Kes, M.Si kepada radarbengkuluonline.com tadi siang.
Pihaknya juga berterima kasih kepada PT Biofarma yang sudah mendistribusikan penyaluran vaksin tersebut. Terlebih lagi, pihak aparat keamanan, baik itu kepolisian, Brimob yang terus mengawal dari Bandung sampai akhirnya tiba di Bengkulu dalam keadaan sehat wal'afiat.
"Mudah-mudahan program vaksinasi kita dalam waktu dekat bisa dilaksanakan. Mohon dukungan dari seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu, sehingga untuk upaya pencegahan Covid-19 dapat terlaksana dengan baik," terangnya.
Sedangkan untuk tahap pertama vaksinisasi ini, diperuntukkan bagi Tenaga Kesehatan (Nakes) di Provinsi Bengkulu sebanyak 17.000 orang. Satu orang akan mendapatkan dua dosis vaksin. Satu dosis pertama, kemudian 14 hari kemudian diberikan dosis yang kedua. "Tentunya dalam pelaksanaannya, kita harus mengikuti petunjuk dan arahan dari Kemenkes RI. Vaksin akan didistribusikan ke Kabupaten/Kota masih menunggu instruksi P2P Kemenkes, sebab penggunaan keadaan darurat belum keluar dari BPOM. Jadi, untuk sementara vaksin disimpan terlebih dahulu. Ketika izin tersebut keluar, langsung kita distribusikan," ungkapnya.
Walau demikian, pihaknya sudah mempersiapkan vaksinasi. Mulai dari persiapan pendistribusian, penyimpanan, sampai ke pelaksanaan fasilitas kesehatan sudah disiapkan. Termasuk pelatihan bagi tenaga kesehatan dalam waktu dekat ini. "Sebenarnya jumlah vaksin ini kalau ditotalkan dari 20 ribu, hanya 14 ribu dosis. Sebab satu dosis satu orang artinya dua kali lipat dari jumlah vaksin yang diterima saat ini. Oleh karena itu, kami menunggu dan mengikuti pentunjuk dari Kemenkes RI. Kalau dari data kita jumlah Nakes sebanyak 17 ribu. Kalau dikali 2, sebanyak 34 ribu. Bisa dibilang vaksin tersebut masih kurang. Kekurangan vaksin dalam waktu dekat akan kembali didistribusikan dari pihak PT Biofarma Bandung. In sya Allah, sisa vaksin kembali tiba di Bengkulu kemungkinan pertengahan Januari 2021," katanya.
Sementara itu, Kepala BPOM Provinsi Bengkulu, Drs. Syafrudin, T. Apt, M. Si mengatakan, surat izin edar dari BPOM Pusat belum ada terkait vaksin Sinovac tersebut. Penyebab belum ada izinnya dikerenakan uji klinis data yang belum lengkap disampaikan ke kami, dari pihak PT Biofarma.
"Sebab, vaksin inikan hajat untuk orang banyak. Harus benar-benar valid. Tidak boleh istilahnya ada uji coba. Kalau sudah ada surat izinnya, langsung digunakan vaksin tersebut," tutupnya. (ach)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: