Demokrat Bengkulu Tetap Loyal Bersama Ketum AHY

Demokrat Bengkulu Tetap Loyal Bersama Ketum AHY

RBO, BENGKULU - Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Bengkulu memastikan tak ada kadernya yang terlibat dalam gerakan atau manuver politik pengambilalihan kepemimpinan partai dari tangan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Bengkulu, Ir. Chairil Guswendy, Rabu mengatakan, seluruh kader dan jajaran partai di Bengkulu solid mendukung kepemimpinan AHY dan mengutuk upaya pengambilan kekuasaan partai secara inkonstitusional. "Bengkulu steril. Kita sudah periksa seluruh jajaran mulai dari ranting, DPC dan DPD tidak ada yang terlibat. Kita tegak lurus tetap setia kepada ketua umum AHY," ungkap Chairil, kemarin.

Chairil memastikan tidak ada kader atau jajaran kepengurusan partai yang menjalin komunikasi dengan oknum yang disebut akan melakukan kongres luar biasa untuk menggantikan AHY sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat. Chairil juga meminta pemerintah terutama Presiden Joko Widodo sebagai pembina seluruh partai politik tingkat nasional bersikap bijaksana dalam persoalan ini dan menghargai kedaulatan setiap partai politik. "Paling tidak kita bisa saling menjaga dan menghormati. Karena setiap partai punya kedaulatannya masing-masing," katanya.

Ditambahkan oleh Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Ir Muharamin menyebut mencuatnya isu penggulingan itu lantaran banyak kader ditingkat nasional yang tidak diakomodir dalam kepengurusan, sehingga membuat manuver untuk menggulingkan AHY sebagai ketua umum. Kendati demikian, menurutnya hal itu tetap tidak dapat dijadikan alasan untuk membenarkan tindakan kader aktif partai yang terlibat dalam upaya pengambilalihan kekuasaan partai dari tangan AHY selaku ketua umum. "Kami merasa dizalimi oleh kekuasaan. Kita sekarang ini hidup di era moderen, kok masih ada upaya-upaya seperti zaman orde baru dan tentu ini sangat naif. SBY tidak pernah mengorbankan partai lain saat dia berkuasa 10 tahun," tambahnya.(idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: