Bapas Bengkulu Wujudkan Klien Mandiri dan Berguna

Bapas Bengkulu Wujudkan Klien Mandiri dan Berguna

20 Warga Binaan Pelatihan Kuliner dan Las Listrik

RBO >>> BENGKULU >>>  Sebanyak 20 Klien Balai Pemasyarakatan Kelas II Bengkulu atau WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) berstatus Bebas Bersyarat maupun Cuti Bersyarat mengikuti pelatihan kerja mandiri. Kegiatan itu bekerjasama dengan UPT Pelatihan Kerja Bengkulu  Rabu (24/3). Hadir dalam pembukaan tersebut yakni Kakanwil Kemenkumham Provinsi Bengkulu, Imam Jauhari MH didampingi Kadiv Pas Kemenkumham Bengkulu, Ika Yusianti.

Dalam kata sambutannya, Imam Jauhari mengatakan, warga binaan yang dilatih ini, adalah mereka yang  telah menjalani asimilasi. Mereka  diawasi maupun dibina oleh Bapas.

"Dengan adanya pelatihan ini, maka para warga binaan tersebut memiliki potensi keterampilan berkerja di Lapangan apabila sudah berkumpul dengan masyarakat luar. Ini memang ada dananya, sehingga dari petunjuk pusat harus direalisasikan. Agar mereka memiliki skill keahlian, sehingga dapat bekerja di luar. Kita harus dukung kegiatan ini," terangnya.

Ditambahkan, Kadiv Pas Kemenkumham Bengkulu, Ika Yusianti Bapas sudah menjalin kerjasama dengan Baznas Bengkulu. Sehingga  kedepan, kegiatan ini akan berlanjutan. "Ini mereka akan dilatih, sehingga tetap berlanjut karena memang ada warga binaan yang tidak memiliki modal akan terbantu dengan kelompok masyarakat tersebut," tuturnya.

Menariknya, selain keterampilan bengkel las maupun kuliner, pihak klien Bapas ini juga dapat mengerjakan mebel seperti kursi dan meja dari bambu.

Kepala Bapas Bengkulu, Resman Hanafi mengatakan, dengan adanya keterampilan kerja ini dapat meningkatkan potensi sumber daya manusia yang ada. Tak hanya itu, juga menepis stigma negatif masyarakat terhadap orang yang menjalani proses hukuman di Lembaga Pemasyarakatan. Resman juga mengatakan, klien yang ada dapat mampu mengerjakan bambu yang dijadikan mebel kursi maupun meja. Nantinya hasilnya ini dapat dijual belikan ke masyarakat.

"Seperti bambu ini, bahannya mudah didapatkan. Mereka ada sebanyak 10 orang dapat mengerjakan kursi dan meja selama 8 hari. Tentunya sebelumnya mereka diberikan pelatihan kerja," ujar Resman.

Menurutnya, warga binaan ini juga diawasi oleh Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Bapas yang ada. Bahkan hasilnya tersebut dapat dijual melalui Kelompok Peduli Pemasyarakatan atau pihak UMKM yang ada.

"Ada namanya kelompok peduli masyarakat. Mereka inilah yang menampung dan memberikan pelatihan kerja bagi klien Bapas. Dengan keterampilan bambu ini, para warga binaan dapat menciptakan kerajinan tangan yang nantinya dapat membantu penghasilan mereka," tandas Resman.

Dalam kegiatan tersebut, klien Bapas menerima bantuan dari Baznas Provinsi berupa alat kuliner dan las listrik. (Bro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: