Wagub Optimis Pelabuhan Pulau Baai Jadi Gerbang Perekonomian Bengkulu
Pelindo Diminta Kerjasama Fasilitas Bagi Investor
RBO >>> BENGKULU >>> Wakil Gubernur Bengkulu, Dr H Rosjonsyah bersama jajaran PT Pelindo II Cabang Bengkulu dan Lanal Bengkulu melakukan pemantauan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu Rabu (23/6). Menurut Rosjonsyah potensi ekspor di Provinsi Bengkulu sangat besar. Hanya saja, masih memerlukan kerjasama dan fasilitas dari PT Pelindo. Seperti, nilai ekspor yang saat ini belum mencapai target yang ada.
"Ini sidak saya memantau aktifitas pelabuhan. Karena saya ingin tahu kondisi pelabuhan. Ternyata potensi disini sangat besar sekali. Artinya, perlu adanya fasilitas dari pihak Pelindo dan Pemda Provinsi. Dikarenakan, banyak nelayan yang mendirikan bagan, karena itu tidak boleh. Saat ini belum ada aturan. Oleh karena itu, kita perlu regulasi," terangnya kepada radarbengkuluonline.com tadi siang.
Wagub menerangkan, standar ekspor batu bara pertahun ini sebesar 7 juta ton. Namun, saat ini hanya 3 juta ton. Seperti CPO, 1 juta ton pertahun. Namun, hanya masuk 400 ribu ton pertahun. "Fasilitas kita ini perlu dibenahi. Kita lihat saja ekspor kita masih kurang dari standar yang ada. Selain itu, kita mendorong roda gerbang ekonomi dalam menyambut jalan tol nantinya ada tingkatan ekonomi masyarakat. Termasuk menyerap tenaga di daerah dari perusahaan asing."
Lanjutnya, adanya regulasi baru nantinya yang ditetapkan, maka pelabuhan di Bengkulu dapat mendorong pintu gerbang perekonomian masyarakat. "Nanti akan kita buat regulasi yang tepat agar tidak ada lagi kebocoran PAD kita ini. Jadi kita memenuhi target ekspor dahulu, sehingga Bea Cukai bisa menaikan statusnya. Kita mendorong sekali agar pelabuhan bisa baik. Oleh karena itu, meminta fasilitas oleh Pelindo. Termasuk KEK, namun persyaratan ini rumit. Oleh karena itu, memberdayakan dahulu industri dahulu. Saya juga meminta agar Pelindo menyiapkan lahan 5 sampai 10 hektar untuk membuat Gudang. Ini bisa bekerjasama Pelindo dan pihak ketiga serta Pemda agar hasil bumi ini bisa diekspor," tukasnya.
Sementara itu, General Manager PT Pelindo II Cabang Bengkulu, Titah Yudhana mengatakan hal yang sama. Menurutnya, daya investor saat ini juga dapat membangun fasilitas yang diperlukan.
"Komoditas Bengkulu sangat luar biasa, namun sebagian besar tidak masuk di Pelabuhan Pulau Baai. Oleh karena itu, nanti ada regulasi yang mengatur itu. Sekali lagi, kalau mau fasilitas, bukan dari Pelabuhan saja. Tetapi dari investor bisa. Maka harus ada regulasi dari Pemda setempat," sampainya.
Titah juga mengatakan, pihaknya komitmen dalam pelayanan investor agar dapat lebih nyaman. Pihaknya meminta apabila adanya pungli dan pelanggaran lainnya, masyarakat dapat melaporkan pengaduan Whistle Blowing System (WBS) yang dapat diakses oleh stakeholders Pelabuhan di seluruh wilayah operasi IPC Group melalui layanan WhatsApp di 0811-9511-665. Dalam pengaduan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Direktur Utama Pelindo pusat.
"Kita mewujudkan Pelabuhan Bersih agar tidak ada pungli. Selain itu, ada layanan pengaduan. In sya Allah Bengkulu dapat menjadi salah satu daerah terkaya di Indonesia. Tentu mendorong pintu gerbang ekonomi di daerah ini," sampainya. (Bro)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: