Ini Dia yang Mempengaruhi Harga Getah Karet di Mukomuko

Ini Dia yang Mempengaruhi Harga Getah Karet di Mukomuko

RBO >>>  MUKOMUKO >>>  Getah karet sebagai komoditi perkebunan masih menjadi andalan penggerak ekonomi masyarakat Kabupaten Mukomuko selain kelapa sawit. Sama halnya dengan sawit, harga getah karet juga acap kali berubah-rubah. Naik ataupun turun.

Selain berubah-ubah antar waktu, harga getah karet di tengah masyarakat juga kerap berbeda. Misalnya, petani A bisa menjual getah karet lebih rendah dibandingkan dengan petani B. Pihak Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mukomuko mengungkap persoalan yang menjadi biang kerok perbedaan harga pada getah karet ini.

Kasi Kemitraan dan Perizinan, Bidang Perkebunan, Distan Mukomuko, Sudiyanto mengungkapkan, tinggi rendahnya harga karet sangat dipengaruhi oleh kualitas getah. "Kualitas getah ini mempengaruhi harga. Kalau getah bersih, jelas lebih mahal ketimbang getah karet yang kotor," ungkapnya kepada radarbengkuluonline.com tadi siang.

Ditambahkannya, harga karet di Mukomuko dalam beberapa bulan terakhir terbilang stabil. Di beberapa wilayah kecamatan penghasil getah karet terpantau harga kisaran Rp 8.000 hingga Rp 9.000 per kilogram. "Kecamatan yang masih banyak produksi karet itu Kecamatan Air Rami. Harga di sana paling mahal. Sekarang sekitar Rp 9.000. Terus kecamatan yang masih banyak karet itu Kecamatan V Koto. Ini termasuk wilayah Kecamatan Air Manjuto dan Teras Terunjam, harga di wilayah ini Rp 8.000 sampai Rp 8.500, tergantung kualitas getah," papar Sudiyanto.

"Di luar kecamatan tersebut, atau kecamatan dengan produksi getah karet sangat sedikit, harga karet bisa di bawah Rp 8.000. Ini dipengaruhi jarak. Biasanya toke/pengepulnya dari kecamatan yang masih banyak terdapat kebun karetnya." (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: