SMKN 4 Kota Akan Kembangkan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja

SMKN 4 Kota Akan Kembangkan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja

RBO >>>  BENGKULU >>>  Sebagai salah satu sekolah unggulan yang ditetapkan oleh Kemendikbud RI, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Kota Bengkulu menggelar kegiatan In House Training (IHT) penyusunan kurikulum operasional SMK pusat unggulan (SMK-PK). IHT ini berlangsung dari tanggal 28 Juli sampai 7 Agustus 2021 mendatang melalui virtual.

Apalagi kurikulum pembelajaran sekarang ini, sedikit berbeda dari kurikulum sebelumnya. Dimana lebih cenderung menggunakan konsep kurikulum merdeka belajar untuk kelas X, bagi SMK pusat pusat unggulan (SMK-PK). Paidi mengatakan, salah satu ciri khas kurikulum ini adalah lebih mengoptimalkan dan mengembangkan potensi siswa. Selama proses IHT ini, para peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 64 orang terdiri dari guru PNS dan honorer. "Dikarenakan masih pandemi dan PPKM di Kota, pelaksanaan IHT dilakukan secara Blendid (campuran) learning. Pada saat pembukaan acara, dilakukan dari ruang utama di SMKN 4, bagi peserta mengikuti pelatihan melalui virtual," ujar Kepala SMKN 4 Kota Bengkulu, Dr. Paidi, M.TPd kepada radarbengkuluonline.com, Rabu (28/7).  

Dijelaskannya, keunikan dari kurikulum tersebut pihaknya akan mencoba mengembangkan profil pelajar Pancasila dan budaya kerja, sebagai salah satu ciri khas SMK. Kemudian, kurikulum ini juga dikembangkan berdasarkan kompetensi analisis potensi sekolah. Hasil produk dari kegiatan ini, akan menghasilkan modul ajar, instrumen asesmen, dimana kurikulum merdeka belajar akan dicoba tidak menggunakan istilah hasil penilaian siswa, melainkan melakukan asesmen. Seluruh siswa nantinya mendapatkan asesmen untuk menggali sekaligus menggembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa."Sehingga, begitu tamat dari SMKN 4, para alumni sudah siap masuk ke industri kerja," jelasnya.

Jadi, lanjutnya, kurikulum pembelajaran hasil IHT ini nantinya akan diberlakukan untuk siswa kelas X semua jurusan. Dengan konsep merdeka belajar. Usai IHT ini, pihaknya belum bisa memastikan proses pembelajaran bagi siswa, apakah tatap muka atau daring. Sebab, pihaknya juga masih menunggu instruksi dari Dikbud Provinsi. Kalau memang terjadi Bengkulu kondisi pandemi membaik, ya berarti tatap muka. Tapi kondisinya masih sekarang ini (jumlah kasus Covid-19 terus meningkat), ya masih tetap belajar daring. "Kecuali ada mata pelajaran tertentu. Seperti mata pelajaran praktik. Misalnya praktik bongkar mesin mobil. Tentunya harus di bengkel sekolah. Tidak mungkin di rumah masing-masing, namun tetap menerapkan prokes secara ketat."

Paidi berpesan kepada siswa kelas X, karena kurikulum pembelajaran terbaru dirancang dalam konsep merdeka belajar, silakan untuk berinovasi, mengembangkan kemampuan masing-masing. Sebab, salah satu model pembelajaran yang digunakan itu Project Based Learning (PjBL), pembelajaran yang menghasilkan produk. Dalam proses pelaksanaan pembelajaran campuran atau kombinasi, antara guru umum dan guru kejuruan. (ach)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: