Tunggakan Peserta Mandiri BPJS-Kes di Mukomuko Capai Rp 17,6 M

Tunggakan Peserta Mandiri BPJS-Kes di Mukomuko Capai Rp 17,6 M

RBO >>>  MUKOMUKO >>>  Kepala Pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Mukomuko, Elva Elinda, SKM mengatakan, tunggakan iuran para peserta mandiri BPJS per bulan Juli 2021 mencapai Rp 17,6 miliar.

Tunggakan itu, kata Linda peserta mandiri yang menunggak iuran bulanan BPJS Kesehatan ini, mulai dari peserta mandiri kelas 1, kelas 2, dan kelas 3.

"Perbulan Juli, total peserta yang menunggak iuran mencapai sebanyak 25.743 jiwa. Total uang tunggakan mencapai Rp 17,6 miliar," kata Linda (sapaan akrab Eva Elinda) kepada radarbengkuluonline.com tadi siang. Dari total peserta yang menunggak, Linda merincikan, paling banyak dari peserta mandiri kelas 3. Totalnya mencapai 20.916 jiwa, dengan total tunggakan sebesar Rp 10,2 miliar.

"Rincian tunggakan iuran peserta BPJS Kesehatan per kelas, yakni kelas 1 sebanyak Rp 3 miliar dengan jumlah peserta yang nunggak sebanyak 1.535 jiwa. Kemudian kelas 2 sebanyak Rp 4,3 miliar dengan jumlah peserta yang nunggak 3.292 jiwa dan kelas 3 sebanyak Rp 10,2 miliar dengan jumlah peserta 20.916 jiwa," rinci Linda lagi.

Ia berharap agar masyarakat peserta BPJS yang menunggak iuran agar bisa segera melunasi tunggakan tersebut. Karena apabila masyarakat yang menunggak iuran kemudian sakit dan dirawat inap bisa dikenakan denda pelayanan. "Sesuai Perpres 82 tahun 2018, apabila menunggak iuran, maka akan ada muncul denda pelayanan apabila di rawat inap, dalam 45 hari sejak iuran tertunggak dibayar. Oleh sebab itu segera lunasi tunggakan iuran BPJS Kesehatan," imbaunya.

Ditambahkannya, hingga saat ini persentase masyarakat Kabupaten Mukomuko yang sudah terdaftar di BPJS Kesehatan sebanyak 80,36 persen. Dan masih ada 19,64 persen yang belum terdaftar. "80,39 % warga di Mukomuko ini sudah terdaftar, baik yang dibiayai oleh APBN, APBD, Perusahaan dan mandiri. Dari jumlah sebanyak 188.182 jiwa di Kabupaten Mukomuko yang sudah terdaftar sebanyak 151.224 jiwa dan masih ada sebanyak 36.958 jiwa yang belum terdaftar." (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: