Berpotensi Jadi Lapas Industri, Lapas Bengkulu Gelar Pelatihan Tata Boga

Berpotensi Jadi Lapas Industri, Lapas Bengkulu Gelar Pelatihan Tata Boga

RBO >>>  BENGKULU >>>  Lapas Bengkulu Kelas IIA Bentiring berkerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri Provinsi Bengkulu, Lembaga Pelatihan Asia dan Yayasan Putri Bungsu Senin (20/9) tadi  menggelar pelatihan tata boga. Ini merupakan yang pertama kalinya. Menariknya lagi, acara ini dihadiri oleh Mantan Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu periode tahun 2001, Brigjen Pol Iskandar Ramis serta Ketua Kadin Provinsi Bengkulu, Ade Tarigan yang juga Kepala Pelatihan Kerja Asiah, Wihelmi Ade Tarigan ini membuka resmi pemberian materi pelatihan tata boga bagi 20 warga binaan di Lapas Bengkulu.

Kepala Lapas Bengkulu Kelas IIA, Ade Kusmanto berterimakasih atas partisipasi pihak lain yang telah membantu dengan adanya pelatihan ini. Hal ini diperlukan sekali bagi warga binaan yang nantinya dapat disalurkan saat warga binaan telah bebas. "Diharapkan mereka dapat menjadi produktif dan juga tidak mengulangi tindak pidana yang ada. Kami sangat berterimakasih terhadap pihak yang telah membantu. Ada sebanyak 20 orang yang ikut pelatihan ini. Selama 10 hari mereka diberikan latihan di bidang tata boga," ujarnya yang saat itu didampingi Kepala Seksi Pembinaan Lapas Bengkulu, Dudi Anggriyono dan Kasubsi Bimkesmaswat Tri Ghaly Ramadhitya.

Ade Tarigan mengatakan, para warga binaan ini diberikan pelatihan terkait cara memasak sesuai dengan SOP yang ada. Lapas Bengkulu sendiri menurutnya berpotensi menjadi Lapas Industri nantinya, sehingga dapat membangun sinergisitas bersama.

"Materinya untuk sekarang ini tata boga. Nantinya melatih memasak makanan dengan SOP yang ada. Kedepan nanti kita akan bangun Lapas Bengkulu menjadi Lapas Industri. Sehingga, berkesinambungan. Setelah keluar mereka nanti bisa membuka usaha baru. Sehingga dapat mendorong perekonomian mereka. Selain itu nanti kita akan mencari mitra kerja untuk pemenuhan sarana dan prasarana nya," tambahnya.

Selain itu, Mantan Wagub Iskandar Ramis yang juga merupakan pembina Yayasan Putri Bungsu berharap setelah pelatihan, hasil tata boga yang dikerjakan dapat dipasarkan ke masyarakat luar. "Pastinya kedepan, harus bisa dipasarkan dan dipromosikan ke masyarakat luar. Setelah ini kita berharap juga akan ada bidang lainnya. Seperti bidang cindramata dari perkayuan dan lain lainnya."  (Bro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: