Rektor Unib Sering Dituntut Mahasiswa Untuk Turunkan UKT

Rektor Unib Sering Dituntut Mahasiswa Untuk Turunkan UKT

 

RBO >>> BENGKULU >>>  Prof. Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc, Ak mengatakan, salah satu hal yang paling sering dituntut mahasiswa saat dia menjadi Rektor Universitss Bengkulu (Unib) adalah penurunan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Penurunan UKT tersebut tidak hanya satu atau dua kali disuarakan, akan tetapi tuntutat tersebut sudah sangat sering. Sehingga bisa dikaterogikan bahwa penurunan UKT menjadi salah satu hal yang paling sering dituntut mahasiswa.

“Setiap pimpinan pasti ada suka dukanya, tanggung jawab, program-program yang sudah direncanakan. Pimpinan harus mengakomodir semua orang di instansi tersebut, dosen, mahasiswa dan lain-lain,” ujar  Ridwan Nurazi yang akan berakhir tugasnya sebagai Rektor Unib 3 Oktober ini saat dihubungi radarbengkuluonline.com di ruang kerjanya tadi pagi.

Penurunan UKT juga, lanjutnya,  menjadi salah satu hal yang harus dipertimbangkan. Karena, mahasiswa merupakan salah satu bagian yang tergabung dalam instansi tersebut. Jadi, sudah menjadi tugas dan tanggung jawab seorang rektor untuk memperhatikan serta mencari solusi atas segala bentuk tuntutan yang mengarah kepada penurunan UKT.

“Kalo bisa, semua mahasiswa tidak usah membayar UKT. Kalo bisa ya. Tapi UKT tetap harus dijalankan untuk memenuhi kebutuhan proses belajar mengajar, praktikum serta penyediaan sarana pra sarana.”

Ia juga mengatakan, negara atau pemerintah hanya membantu sebesar 70% untuk melengkapi kebutuhan universitas. Seperti gaji dosen, beberapa fasilitas alat lab, beberapa alat praktikum dan lain-lain. Sedangkan UKT hanya berkontribusi sebesar 30% untuk melengkapi hal-hal yang belum atau tidak dapat disediakan pemerintah. Seperti kebutuhan proses belajar mengajar, keperluan praktikum, keperluan sarana prasarana dan lainnya.

Maka dari itu, UKT harus tetap dijalankan. Ini dimaksudkan agar proses belajar mengajar tidak terganggu dan dapat berjalan dengan baik. Maka dari itu, UKT harus menerapkan system subsidi silang. Bagi orang yang memiliki rezeki lebih, maka ia akan membayar lebih banyak. Sedangankan bagi orang yang memiliki rezeki terbatas, maka ia akan membayar lebih sedikit.

Subsidi silang tersebut, paparnya, merupakan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan-permasalahan terkait penurunan UKT. Karena, UKT dinilai sebagai salah satu penopang atau hal yang sangat penting agar sebuah universitas dapat berjalan dengan baik. Jika tidak ada UKT tersebut, maka sebuah universitas akan kesulitan dan terhambat untuk menjalankan tugas dan fungsinya sebagai tempat sarana belajar dan mengajar. (Mg-1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: