BI Dorong Petani Mengimplementasikan Sistem Pertanian Ramah Lingkungan

BI Dorong Petani Mengimplementasikan Sistem Pertanian Ramah Lingkungan

radarbengkuluonline.com -  KEPAHIANG - Kantor Perwakilan (KPw)  Bank Indonesia (BI)  Provinsi Bengkulu memberikan pelatihan produksi MA 11. Ini dilakukan dalam rangka implementasi sistem pertanian ramah lingkungan kepada kelompok Gapoktan Manungal Jaya, Kabupaten Kepahiang. Pelatihan dilaksanakan tiga hari pada Rabu-Jumat (24-26) di Desa Sidorejo, Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang.
Manager Pengembangan UMKM BI  Provinsi Bengkulu, Ilham Winoto, saat diwawancarai radarbengkuluonline.com kemarin menyampaikan, Kecamatan Kabawetan ini memiliki lahan yang cukup besar dengan komonitas yang beragam. Mulai dari holtikultura seperti cabe, bawang, tomat dan ada juga padi serta perkebunan kopi dan juga suport lainnya peternakan sapi dan kambing. "Ya, tujuan utama kita memberikan penerapan implementasi bahan organik ini adalah satu program inplementasi berbasis inovasi. Jadi inovasi ini yang kami hadirkan sebagian ahlinya agar nantinya peserta dapat menerapkan ilmu bagaimana cara bertani dengan bahan organik yang baik dan benar. Dengan harapan, kedepannya membawa dampak positif bagi para petani di Kabupaten Kepahiang." ujar Ilham.
BACA JUGA:
Berkebun Buah Naga di Rumah Sementara itu, Narasumber  Semarang, dari Yayasan Akasa Indonesia selaku penemu MA 11, Nugroho Widi Aswadi, saat diwawancarai menyampaikan, dalam kesempatan ini  sebagai salah satu pendampingan yang dilaksanakan berupa pelatihan peningkatan kesuburan tanah dengan optimalisasi fungsi mikroorganisme. "Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petani dalam mengenali lahan dan tanamannya, sehingga bisa memberikan nutrisi yang tepat tanpa mengganggu keseimbangan ekosistem," ujar Nugroho. Lanjutnya, untuk mengimplementasikan sistem pertanian modern yang bermanfaat dalam meningkatkan produktivitas, efisiensi biaya, dan kualitas tanaman dengan pengembangan demplot uji tanaman organik dengan tanaman kimia dengan memerhatikan kecukupan nutrisi tanah, dengan indikator kualitas dan kuantitas mikroba tanah. Metode tersebut mendorong petani untuk bertani secara organik yang bermanfaat dalam meningkatkan ketahanan tanaman dari hama dan penyakit, sehingga mendukung produktivitas secara optimal. Selain itu, pertanian organik meningkatkan efisiensi biaya cukup besar menyebabkan Harga Pokok Penjualan (HPP) turun dan peningkatan kualitas produk.
"Oleh sebab itu, KPw BI Bengkulu fokus dalam mendukung kegiatan pertanian ramah lingkungan melalui pendampingan dan mengampanyekan manfaat sistem ini kepada para prtani." ujarnya. Kepala Bidang Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang, Budi SP, memberikan ucapan terima kasih kepada KPw BI Provinsi Bengkulu yang telah memberikan kesempatan kepada petani di Kabupaten Kepahiang dalam rangka memberikan pelatihan  produksi MA 11. "Ya,  kita ditunjuk sebagai produksi MA 11, sebenarnya kita banyak memiliki potensi pengembangan sistim pertania organik. Karena para petani disini banyak memiliki peternakan. Mulai dari peternakan ayam, kambing dan sapi. Dan ini menjadi modal penting buat petani. Seperti yang disampaikan Narasumber, dengan adanya kotoran ternak tersebut bisa mampu menyediakan pupuk organik dan menghemat biaya bertani." (crv).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: