Koalisi di Bengkulu Lakukan Aksi Tolak Tambang Lewat Medsos
radarbengkuluonline.com - BENGKULU - Puluhan komunitas di Bengkulu yang bergabung dalam Koalisi Selamatkan Bentang Seblat menggelar aksi digital. Yaitu kampanye daring lewat foto dan video pembentangan poster dan spanduk penolakan aktivitas pertambangan batu bara di habitat gajah Sumatera (Elephas maximus Sumatras), di kawasan Bentang Alam Seblat yang mencakup wilayah Kabupaten Bengkulu Utara dan Mukomuko.
"Ya, hari ini (Selasa-red), kami dari berbagai komunitas serentak di 10 kabupaten dan kota menggelar kampanye daring lewat foto dan video dengan pembentangan poster penolakan tambang batu bara PT Inmas Abadi di Bentang Seblat yang dilantangkan lewat kanal media sosial,” kata konsolidator aksi, Andes Beta, Selasa (30/11). BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Protokol Omicron
Dia mengatakan, aksi pembentangan poster berisikan penolakan tambang batu bara di kawasan Seblat, dan dilantangkan lewat kanal media sosial seperti Facebook, Instagram dan Twitter itu merupakan bentuk keresahan kaum muda yang semakin prihatin dengan kerusakan lingkungan di wilayah mereka.
Selain dukungan dari beberapa wilayah kabupaten dan kota, yang tidak bersinggungan langsung dengan kawasan yang terancam penambangan, aksi ini juga diikuti pemuda dan pelajar di desa yang menjadi target penambangan. "Aksi ini, juga menyasar para pembuat kebijakan. Terutama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bu Siti Nurbaya agar membatalkan proses penyusunan AMDAL tambang PT Inmas Abadi. Karena warga sekitar juga sudah tegas menyatakan menolak tambang," jelasnya. BACA INI DULU: Ayo Ikuti Lomba Mancing Lepas Pantai Badri Berhadiah Jutaan + Doorprize
Saat ini menurut dia, kesadaran masyarakat menjaga kelestarian hutan tersisa di Sumatera harus didukung dengan kebijakan yang pro-hutan dengan menolak seluruh bentuk ekplolitasi, dan penghancuran hutan untuk tambang. Hal itu, mengingat dari 4.051 hektare izin usaha pertambangan (IUP) PT Inmas Abadi yang diberikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Bentang Seblat, hampir 3.000 ha berada dalam kawasan hutan. Salah satu inisiator aksi, Meiko mengatakan, suara masyarakat Bengkulu kiranya tidak dianggap angin lalu oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
"Kami dari berbagai komunitas, beraksi lewat daring untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk turut bersama kami bersama menyelamatkan bentang Seblat,'' ungkapnya.
Sebelumnya 64 lembaga non-pemerintah di Provinsi Bengkulu membuat surat bersama yang ditujukan ke Menteri LHK, Siti Nurbaya mendesak penolakan Amdal tambang batu bara yang saat ini disusun PT Inmas Abadi. Bahkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah juga telah menyurati Menteri Energi Sumber Daya Mineral, meminta meninjau ulang izin usaha pertambangan PT Inmas Abadi. Karena kawasan yang ditambang merupakan koridor gajah Sumatera di Bengkulu. (ach)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: