Menanti Masa Depan Cerah Pantai Badri Setelah Lomba Mancing Lepas Pantai PWI

Menanti Masa Depan Cerah Pantai Badri Setelah Lomba Mancing Lepas Pantai PWI

 Merinding yang Paripurna

Oleh: Seno RBI (Sekretaris Panpel Lomba Mancing Lepas Pantai PWI)

radarbengkuluonline.com - Saya merinding, bahagia saat menjalankan tugas dari Ketua PWI Kabupaten Mukomuko menggarap even lomba mancing lepas pantai bersama teman-teman wartawan anggota PWI Mukomuko yang lain.

Merinding waktu dengan informasi kalau Bupati, Ketua DPRD, Dandim, Kapolres, Kajari, dan pejabat FKPD lain akan turun langsung ikut meramaikan perlombaan yang digelar Sabtu, 11 Desember 2021 di Pantai Badri, Kelurahan Koto Jaya Kota Mukomuko.

Di hari H, pada pagi hari, sewaktu saya dengan tim perlengkapan menjemput air minum di sebuah toko grosir, tak sengaja kami berpapasan dengan konvoi-an puluhan motor. Di punggung para pengendaranya tersandung potongan joran pancing. Dalam hati saya waktu itu, ini pasti peserta lomba mancing. Kemungkinan dari daerah Pesisir Selatan Sumbar.

BACA INI DULU:

Guru Dikeroyok, Ini Pernyataan Sikap PGRI Mukomuko

Ya, dan akhirnya, rasa merinding bahagia saya menjadi "paripurna" saat melihat sekitar 600 joran pancing berjejer sepanjang lepas pantai sepanjang kurang lebih 2 kilometer. Di belakang para pemancing ada keluarga mereka yang menjadi supporter. Diantara para supporter ada pedagang-pedagang makanan yang menjajakan berbagai macam kuliner.

"Subhanallah." Begitulah ucapku saat menyaksikan pemandangan itu.

***************

Badai pandemi Covid-19 nyaris menumbangkan roda perekonomian sektor pariwisata di Kabupaten Mukomuko. Pelaku usaha mikro seperti pedagang kuliner sepi pembeli, mungkin saja sudah ada yang mengalami kebangkrutan. Berangkat dari rasa prihatin atas kondisi itu, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Mukomuko merancang sebuah even yang bisa merangsang gairah ekonomi wisata di daerah ini namun cocok dilaksanakan di kondisi pandemi.

BACA JUGA:

Ini Dia Orang Bengkulu Yang Namanya Tersangkut di Jalan (5)

Pada bulan September 2021 lalu, kami anggota PWI Mukomuko mendapat undangan dari pengurus untuk rapat pembentukan panitia even. Saya selaku bendahara PWI Mukomuko mendapat pesan WhatsApp pribadi dari Ketua PWI Mukomuko, Budi Hartono, SP untuk menyiapkan konsumsi rapat. "Jangan lupo konsumsi, Pak Ben!" perintah Ketua PWI Mukomuko via WhatsApp.

Hasil rapat disepakati even yang akan diadakan yaitu lomba mancing. Ini untuk kedua kalinya PWI Mukomuko mengadakan lomba mancing. Sebelumnya, pada 2018 PWI Mukomuko pernah menggelar lomba mancing lepas pantai bertempat di Pantai Abrasi Mukomuko.

Lomba mancing lepas pantai PWI Mukomuko ini disepakati diselenggarakan di Pantai Badri bertempat di Kelurahan Koto Jaya Kota Mukomuko.

PERLU JUGA DIBACA:

Muscab PKB Bengkulu Putuskan Cak Imin Capres 2024

Dan pelaksanaanya, saya mengucapkan rasa syukur Alhamdulilah. Secara pribadi saya cukup puas dengan hasilnya. Jumlah peserta melampaui target. Bahkan ada yang berasal dari luar daerah. Even itu juga menjadi wadah bagi para pelaku usaha kecil mencari rezeki tambahan.

Hebatnya lagi, Bupati dan pejabat FKPD memenuhi janjinya. Mereka betul-betul turun langsung, membaur bersama rakyat. Rakyat yang berlatar belakang macam-macam. Rakyat petani, buruh, pedagang, ASN dan lainnya. Para pejabat tinggi Negara di Kabupaten Mukomuko "memeluk" rakyatnya di even itu. Luar Biasa!

Lalau bagaimana nasib Pantai Badri setelah lomba mancing lepas pantai PWI Mukomuko ini?

***************

Wilayah Kecamatan Kota Mukomuko langsung berhadapan dengan Samudra Hindia. Titik-titik spot di puluhan kilometer garis pantai di Kota Mukomuko menyimpan pesona masing-masing. Sebut saja Pantai Abrasi, Pandan Wangi, dan juga Pantai Badri.

BACA JUGA:

Gubernur Bengkulu: ASN Dilarang Cuti saat Nataru

Meski masih dalam satu garis pantai, Pantai Badri punya keunikan sendiri. Di pantai-pantai Kota Mukomuko lain, pantainya cendrung bebatuan, pantai Badri justru menyajikan pasir halus yang lembut. Lautnya juga landai, ombak tidak terlampau besar. Pantai Badri satu-satunya spot pantai di Kota Mukomuko yang pengunjungnya aman bermain air asin alias mandi laut.

Kalau ditelusuri di pencarian google, pantai ini bernama Pantai Kenangan. Tapi sekarang lebih beken dengan nama Pantai Badri. Nama itu lebih mudah diingat sekaligus menjadi petunjuk arah menuju lokasi pantai. Ya, lokasinya tepat berada di belakang rumah Pak Badri Rusli.

Pak Badri sendiri adalah tokoh presidium pemekaran Kabupaten Mukomuko. Beliau juga pensiunan ASN Mukomuko. Terakhir, sebelum pensiun ia menjabat Kepala Dinas Dukcapil setempat.

Saya sendiri lebih senang menyebut pantai itu dengan nama Pantai Badri. Saya bersama keluarga beberapa tahun silam pernah bertamasya di sana. Waktu itu anak-anak saya yang baru berusia 5 tahun, 3 tahun, dan 2 tahun saya ajak menikmati deburan ombak Pantai Badri. Kami tidur di pasirnya yang lembut. Butiran pasir halus yang menempel di kaki, tersapu ombak hingga bersih. Momen itu terus kami tunggu dan kami ulangi berkali-kali. Anak saya yang waktu itu baru berusia 2 tahun sampai enggan beranjak. Seru sekali!

Setelah menyantap keseruan mandi laut, saya dan keluarga bergeser ke bawah pohon-pohon rindang yang berjarak sekitar 50 meter dari ujung hempasan ombak. Kesejukan hutan pantai dipadupadankan dengan belaian angin pantai semakin menambah kenikmatan wisata kami sekeluarga. Serasa otot-otot yang tegang karena lelah bekerja kembali kendor. Tubuh kembali segar.

Kata sejawat saya, Ibnu Rusdi - teman sesama wartawan - Pantai Badri juga spot mancing favorit. Setiap hari para angler - sebutan bagi pemancing - tidak pernah absen. Rusdi sendiri yang penghobi mancing mengaku pernah mendaratkan ikan berkelas jenis Gebur seberat 5 kilogram.

"Bukan cuma pemancing, Pantai Badri juga nyaris setiap hari ramai oleh wisatawan lokal, khususnya waktu libur," kata Rusdi.

***

Pertanyaan muncul dalam benak saya. Kenapa pantai yang paket lengkap ini tidak digarap serius sebagai objek wisata andalan daerah? Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, ST., MT menyatakan, Pantai Badri salah satu alam Mukomuko yang menyimpan potensi wisata. Akan tetapi, selama Pemkab Mukomuko belum dapat menggarapnya untuk dijadikan sebuah objek wisata lantaran ada sesuatu hal.

Sinyal Jadi Objek Wisata Baru

Jika kita membicarakan masa depan Pantai Badri. Penyataan Kepala Disparpora Mukomuko ini bisa sedikit menjawab rasa penasaran kita. Pantai Badri berpotensi menjadi objek wisata andalan Mukomuko jika usulan Pemkab kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dikabulkan.

Kata Apriansyah, Pemkab Mukomuko sudah mengusulkan beberapa titik garis pantai untuk turun status menjadi Taman Wisata Alam (TWA), termasuk kawasan Pantai Badri. Di era Bupati Sapuan ini, usulan Mukomuko mendapat respon baik dari KLHK.

KLHK, kata Apriansyah, telah menerjunkan tim survei hutan ke Kabupaten Mukomuko. Hasil survei tim ini nanti akan menjadi penentu masa depan Pantai Badri.

"Saat ini tim masih melakukan survei. Kami berharap usulan Mukomuko dapat dikabulkan," sampai Apriansyah.

Jika status kawasan Pantai Badri di Kelurahan Koto Jaya Kota Mukomuko telah berstatus TWA, otomatis Pemkab bisa memolesnya menjadi salah satu objek wisata andalan daerah ini. Mudah-mudahan.

**** 600-an Joran Melengkung

Seperti sudah disampaikan diatas tadi, even lomba mancing ini disambut antusias para angler. Berdasarkan data registrasi ulang panitia pelaksana. Total peserta lomba mancing sekitar 600 joran. 600 joran itu berjejer di garis Pantai Badri lebih kurang 2 kilometer. Keseruan semakin sempurna dengan dibagikannya puluhan doorprize menarik secara undi.

Adapun yang juara lomba mancing lepas Pantai PWI Mukomuko tahun 2021 yaitu Dian, warga Ujung Padang Kecamatan Kota Mukomuko, nomor joran 0241 ini berhasil mendaratkan ikan pari seberat 4,940 kilogram. Dian berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp 4 juta dan trofi.

Juara 2 diraih oleh pemancing asal Pondok Lunang Kecamatan Air Dikit. Jorannya bernomor 0117 mendaratkan ikan Gebur seberat 4,450 kilogram. Ia berhak menerima hadiah Rp 2 juta dan trofi. Selanjutnya juara 3 diraih angler asal Penarik dengan nomor joran 0406. Ikan pari yang ia daratkan seberat 2,650 kilogram.

Nah, yang beruntung menggondol hadiah dorprize utama yakni 1 unit kulkas persembahan Bupati Mukomuko yaitu pemancing asal SP9 Kecamatan XIV Koto atas nama Rudi. Dari data panitia, Rudi membeli kupon/tiket memancing datang langsung dari SP9 ke Sekretariat PWI Mukomuko H-3 sebelum lomba digelar.

*****

Desir Bulu Kuduk

Oya, maaf! Tadi, pada paragraf-paragraf awal saya menuliskan tentang kemerindingan. Saya nyaris lupa ada satu kemerindingan lagi sebetulnya yang saya sempat alami. Dan saya yakin ini bukan saya saja yang mengalami. Kawan-kawan yang lain kemungkinan mengalami perasaan yang sama. Soal merinding yang satu ini sebenarnya agak rahasia. Tapi tidak apa-apa. Saya ungkapkan saja dituliskan ini.

Even kali ini menjadi even perdana yang penyelenggaranya kolaborasi PWI dan Ibu-Ibu Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Mukomuko. Anggota IKWI adalah istri para wartawan yang tergabung di PWI Mukomuko. Kami di PWI punya sebutan khusus bagi para Ibu-Ibu IKWI, yakni "Jendral". Sementara kami memposisikan diri sebagai "Kopral".

Tidak terbayang bagaimana merindingnya kami yang "kopral" ini harus berhadapan rapat, beradu argumen dengan para "Jendral". Merindingnya tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Hehehe.

Akhir tulisan ini saya ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi di acara lomba mancing lepas pantai PWI Mukomuko tahun 2021 ini. Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar. Semoga apa yang menjadi tujuan diselenggarakannya kegiatan ini bisa terwujud.

Selanjutnya, penulis punya harapan besar dengan Pantai Badri yang menyimpan banyak pesona ini. Semoga pantai yang indah dengan bentangan pasir halus ini bisa menjadi objek wisata dan menjadi roda ekonomi masyarakat kedepan. Terimakasih!(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: