Ini Dia Orang Bengkulu Yang Tersangkut Namanya di Jalan   (15)

Ini Dia Orang Bengkulu Yang Tersangkut Namanya di Jalan   (15)

 radarbengkuluonline.com - Kota Bengkulu ini banyak sekali  nama jalannya . Pembaca sudah tahu lah itu. Ada jalan yang bersangkutan dengan nama burung, nama buah, nama sungai, nama pulau. Ada juga nama bunga, nama pohon, bahkan nama orang. Soal nama orang ini,  juga banyak. Bahkan, ada juga nama orang Bengkulu yang tersangkut dinama jalan itu. Ini harus diketahui orang Bengkulu. Termasuk pelajar, mahasiswa, guru, dosen. Bila perlu, guru, kepala sekolah, dosen, rektor menyebarkan informasi ini ke grup WA mereka masing-masing agar semuanya tahu. Siapa saja namanya ya? Mau tahu! Silakan baca laporan wartawan radarbengkuluonline.com yang sudah lulus Uji Kompetisi Wartawan (UKW)   di bawah ini.

AZMALIAR ZAROS - Kota  Bengkulu

Letkol Santoso, Jepang pun Kagum dengan Keberaniannya

Jalan Letkol Santoso juga merupakan salah satu nama Jalan di Kota Bengkulu. Anda pun sudah tahu itu. Jalan itu terletak di Kelurahan Pasar Melintang  dan tembus ke Tugu Hamilton Anggut Atas dan bisa tembus ke Pasar Baru.

Kata Wakil Ketua Badan Musyawarah Adat Kota Bengkulu, Rasyid Ibrahim, Letkol Santoso itu kalau dilihat dari namanya bukan orang Bengkulu. Dan menurut cerita orangtua yang dia dapatkan, dia memang bukan orang Bengkulu. Dia adalah orang Jawa. Namun, sejak kecil dia sudah berada di Bengkulu. Kemudian dia kawin dengan orang Bengkulu. Gadis yang berhasil dia persunting itu adalah orang Pasar Melintang. SILAHKAN BACA: Sultan: Saya Sudah Minta Menko Tuntaskan Pembangunan TOL Itu

Santoso ini, paparnya, kemudian menjadi tentara. Karena,waktu itu memang suasana dalam penjajahan. Dia bersama teman-temannya yang ada di Bengkulu ikut mempertahankan tanah air dari belenggu penjajah. ’’Santoso ini awalnya ikut tentara pelajar, dan kemudian terus menjadi tentara,’’jelas Rasyid Ibrahim yang pernah menjadi pemangku Pasar Bengkulu tahun 1970-an.

Di dalam perjuangan itu, dia juga ikut pendidikan militer. Bahkan dia ikut pendidikan di Amerika. Sehingga akhirnya dia berpangkat Letkol. BACA JUGA: Ini Dia Orang Bengkulu Yang Tersangkut Namanya di Jalan (14)

Dia juga pernah menjadi Komandan Bataliyon Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Kota Bengkulu. Ia seorang pejuang yang pantang menyerah. Ia tak segan-segan keluar masuk hutan dan pergi keluar daerah untuk membantu perjuangan rakyat di daerah.

Ia pernah mengomandoi peperangan melawan Jepang di Kepahiang. Ia tak gentar menghadapi Jepang di kantor Tozan Noji Kabu Shiki Kaisah di Kampung Pensiunan Kepahiang pada tahun 1945. Walaupun saat itu Jepang memakai senjata lengkap dan dia hanya memakai parang, dia tetap maju mengusir Jepang di daerah Kepahiang. BOLEH DIBACA: Berubah, Siswa dan Guru Boleh Libur Nataru 2022

Penyerangan Kantor Tozan Noji Kabu Shiki Kaisah itu dilakukannya tanggal 23 November 1945 pukul 01.00 WIB. Dalam penyerangan tengah malam buta itu dia berhasil membuat Jepang kalang kabut. Namun demikian, Jepang tak mau menyerah. Segala kekuatan dia lakukan. Dia akhirnya berhasil membuat pasukan Santoso kewalahan. Apalagi mereka mempunyai senjata yang apa adanya, sehingga Jepang berhasil menembak Santoso. Peluru itu menembus dadanya. Walaupun demikian, Santoso terus maju di dalam medan pertempuran itu. Tembakan dari TKR dan pasukan Jepang itu membuat susana malam itu tambah hiruk pikuk dan bunga api beterbangan membuat daerah Kepahiang jadi terang benderang malam itu.

Setelah kena peluru itu, kemudian Santoso gugur sebagai pejuang sejati. Dia dimakamkan di Kepahiang. Bahkan pihak Jepang juga kagum akan keberanian Santoso itu. Pedang yang digunakan Santoso untuk berperang itupun dikembalikan pihak Jepang kepada keluarganya. BACA DULU BOLEH: Catatan Dahlan Iskan: Ikuti Hong Kong

Setelah itu, Jepang melakukan penangkapan terhadap para pejuang lainnya. Seperti Daud Mustafa. Kemudian akhirnya terjadi perundingan antara tentara Jepang dan pasukan Santoso. Akhirnya para tawanan itu dibebaskan oleh Jepang.

Mengingat jasa Santoso yang begitu besar terhadap daerah ini, maka namanya juga diusulkan untuk jadi salah satu nama jalan di Kota Bengkulu. Usulan itupun disetujui pemerintah daerah waktu itu. Akhirnya dibuatlah nama Jalan Letkol Santoso itu. Nama jalan itu dipasang di Pasar Melintang. Yaitu, dari Samping MM Butinara ke arah Simpang Tiga Pasar Melintang dan terus ke arah Jalan Sukarno Anggut Atas Bengkulu. Tepatnya di depan Tugu Hamilton yang berbatasan dengan Kelurahan Pasar Baru Bengkulu. (bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: