Tas Anyaman Galeribya.id  Laris Manis

Tas Anyaman Galeribya.id  Laris Manis

radarbengkuluonline.com, BENGKULU - Siska Restu Dartika (27) termasuk kreatif juga. Ibu rumah tangga ini mengisi waktu luangnya dengan menjual tas anyam via online dengan nama galeribya.id. Bisnis ini bermula karena iseng. Ia terinsipirasi dari kota lain, serta melihat adanya peluang di Bengkulu. Ia mencoba peruntungannya  dengan berbisnis online tas anyam di berbagai platform. Seperti Instagram dan Shopee. Ternyata mendapatkan respon positif dari customernya.

   Ibu muda yang tinggal Perum Villa Taman Surya Blok C I Pekan Sabtu, Kota Bengkulu itu memasok tas tersebut dari pengrajin yang ada di Ponorogo, Jawa Timur. Ia menjual berbagai macam model tas anyam yang ia beri nama sendiri. "Aku kasih nama sendiri sih biar lebih memudahkan customer juga kan ya. Seperti Alana (model terbuka/reguler), Bella (berbentuk kotak), Chessy (berbentuk seperti box/kotak). Diana (hampir sama seperti Alana), Emma (sling bag bentuk terbuka) dan Viona (Sling bag tertutup)," tuturnya kepada radarbengkluluonline.com Selasa (18/1).

      Tas ini juga memiliki kelebihan. Jika terkena hujan, tidak akan apa- apa. Apabila kotor, bisa dibersihkan dengan tisu basah saja. Walaupun berupa hasil anyaman, namun memiliki kualitas yang baik dan tidak kalah bagus dari tas- tas lainnya.  Dengan harga yang cukup terjangkau  dan bentuk yang cantik, tentu mampu menarik para customer untuk membelinya.

      Harga tas yang dijual pun cukup bervariasi. Namun, tetap terjangkau dengan kualitas yang baik. Kisaran harga tas  60 hingga 100 ribu rupiah. Ini tergantung dengan ukuran dan model tas. Dan customer tas anyam kebanyakan berasal dari Kota Bengkulu. Namun tak sedikit pula dari luar Kota.  Seperti Lampung, Padang, Jakarta, Bogor dan Bandung.

      Selain itu, Ia juga mempunyai 4 reseller aktif yang ada di Kota Bengkulu dan juga Ipuh. Padahal usaha ini baru saja dimulai pada bulan Oktober 2021 lalu. Namun sudah mampu menghasilkan omset yang cukup fantastis  hingga jutaan rupiah bagi seorang pendatang baru yang mencoba bisnis via online.

       Di balik omset yang begitu besar, ternyata ada pula hambatan yang dihadapinya dalam berbisnis tas anyam ini. Salah satunya, peminat tas yang sangat banyak, namun stok yang hanya sedikit. Ini karena lamanya proses pengerjaan tas tersebut.

"Kadang tu, ya itu, banyak yang mau, cuma stoknya sedikit. Karena emang lama kan proses pembuatannya, dan disana juga pengrajinnya hanya dua. Jadi, ya begitu kadang ga enakan sama customernya karena kelamaan menunggu," ujarnya.

      Dari hasil bisnis online tersebut, sebagian ia tabung untuk masa depan dan sebagiannya lagi ia jadikan modal untuk tas anyam. Ia juga berharap  usahanya ini semakin berkembang dan mampu menyediakan stok yang lebih banyak, agar bisa memenuhi keinginan customer. Dan apabila nantinya mulai kurangnya peminat, ia akan terus membuat inovasi baru agar para customer tidak bosan dengan model yang itu itu saja. (Mg-3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: