Heboh, Warga Lubuk Penyamun Meninggal

Heboh, Warga Lubuk Penyamun Meninggal

Motif Pembunuhan Tolak Rujuk 

radarbengkuluonline.com,KEPAHIANG - Pembunuhan berencana yang terjadi di Desa Lubuk Penyamun, Kecamatan Merigi menghebohkan masyarakat Kabupaten Kepahiang. Terutama di Desa Lubuk Penyamun, Kecamatan Merigi Kamis (17/3) sekitar pukul 04.30 WIB.

Warga setempat, Rita Srianti (32) tewas bersimbah darah di dalam kamar rumahnya. Korban menderita luka  dileher, kaki dan perutnya. Bahkan usus korban sampai nampak. Sebelumnya pembunuhan ini sudah diniatkan pelaku sejak tahun 2021. Pelaku E (34), warga Desa Sosokan Baru sudah membeli pisau jenis belati sepanjang 21 meter tahun lalu. Pisau diduga disiapkan pelaku untuk menghabisi nyawa korban.

Sebelum peristiwa pembunuhan, tepatnya bulan Februari 2022 lalu, pelaku E sudah mengancam korban melalui pesan masengger facebook. Korban akan dihabisi bila menolak rujuk kembali. "Kalau kamu tidak mau kembali lagi kepada saya, siap-siap saja kamu mati. Saya siap dipenjara," ungkap Kapolres Kepahiang, AKBP Suparman SIK MAP, menirukan acaman pelaku terhadap korban.

Kapolres menegaskan, pelaku dijerat pasal 340 KHUP tentang pembunuhan berencana. Pembunuhan brutal secara jelas sudah direncanakan pelaku, yang membawa pisau dari rumah. Kemudian menemui korban di TKP. Pelaku tiba pada Rabu (16/3). Namun baru Kamis (17/3) bisa menemui korban. Korban dihabisi sekitar pukul 04.30 WIB setelah menolak ajakan rujuk dari pelaku. Pelaku menghujamkan pisau belati yang akhirnya membuat korban meninggal dunia.

Sebelumnya, motif cemburu diduga melatarbelakangi aksi nekat E (34), membunuh istrinya secara brutal. Info yang beredar dikalangan warga seputar Tempat Kejadian Perkara (TKP), sempat terjadi keributan antara korban dengan pelaku, karena pelaku tersulut cemburu setelah membaca masengger korban. Terlebih pelaku E, yang menikahi korban secara siri sekitar setahun lalu. Sering ribut rumah tangga, bahkan sebulan terakhir keduanya sedang pisah ranjang. "Kalau ribut memang sering terdengar oleh warga, namun tidak sampai ke desa. Sebulan ini memang pisah ranjang."(crv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: